RADARDEPOK.COM - Tujuh tahun sudah perjalanan Soeharno dalam merintis usaha batiknya. Berbekal ilmu yang didapatnya semasa remaja tentang tata cara pembuatan batik, dia pun mencoba keberuntungannya di Kota Orang. Dan pilihannya jatuh pada Kota Depok, tepatnya di Bumi Sawangan Indah 2 Kelurahan Pengasinan, Kecamatan Sawangan.
Sang cakrawala tampil dengan gagah menyinari semesta. Tak lupa dia memberi tanda dengan riuh suara ayam berkokok yang bersautan menandakan kedatangannya. Dua alarm tersebut, sampai ditelinga Soeharno.
Pagi itu seperti pada umumnya, Soeharno bergegas bangun dari tidur lelapnya. Dengan segera, dia mengambil handuk yang bertengger di gantungan kayu dalam kamarnya. Menuju kamar mandi untuk membersihkan badan, kemudian mendapatkan energi guna menjalani harinya.
Lalu Soeharno bersiap untuk berangkat ke Gallery tempat usaha batiknya berada.
Dengan percaya diri dia membuka gallery miliknya. Tak lama setelah itu para pegawai yang berjumlah delapan orang berdatangan. Menandakan sudah waktunya memproduksi batik.
Semua orang didalam gallery sibuk dengan pekerjaannya masing-masing. Terdapat dua ibu-ibu yang sedang mencanting kain, tiga orang anak magang yang sedang melukis pola, dan juga satu orang laki-laki mencetak kain.
Soeharno ada disitu untuk memonitoring proses produksi batiknya. Dan sedikit menceritakan kisahnya kepada Awak Radar Depok yang sengaja berkunjung untuk meliput usahanya.
Beliau mulai menjelaskan awal mula mendirikan usaha batik yang dia namai ‘Sentra Batik Tradjumas’.
“Saya memang suka membatik dari remaja,” ucapnya.
Berawal dari kecintaannya pada batik dia terus menekuti semua hal yang ada dalam batik.
“Batik itu kan warisan budaya, ketika membuatnya itu ada prosesnya, kalau yang instan, bukan batik namanya,” ujarnya.
Melihat pasar batik yang belum merata, akhirnya Soeharno mencoba keberuntungannya, dengan hijrah dari kota masa remajanya, Jogjakarta ke Kota Depok.
“Saya melihat ada potensi pasar batik disini,” ucapnya.
Walau diawal dia sempat merasakan keputusasaan, Soeharno tidak pernah sekalipun patah semangat.