Tidak banyak yang mengetahui, pemandangan indah yang ditawarkan Sungai Ciliwung di Kota Depok ada campur tangan dari anak-anak pahlawan sampah yang tergabung dalam Trash Hero Depok. Mereka rutin memungut dan mengaudit sampah disana.
Laporan : Gerard Soeharly
RADARDEPOK.COM, Sekelompok anak menggunakan kaos berwarna kuning mulai memijaki satu per satu anak tangga di bawah Jembatan Panus, Kelurahan Depok, Kecamatan Pancoranmas.
Diselingi candaan, mereka akhirnya tiba didasar Sungai Ciliwung pada bawah bagian jembatan tersebut. Tidak lupa, maisng-masing dari mereka membawa satu buah karung.
Setelah melakukan sedikit brifing, anak-anak tersebut kemudian berpencar. Dari kejauhan, masing-masing pasang mata mereka telah membidik sampah plastik yang merusak pemandangan disana.
Pahlawan cilik itu menamakan diri Trash Hero atau pahlawan sampah. Hal itu bukan hanya sekedar nama saja karena mereka benar-benar menjadi pahlawan dalam menjaga kelestarian lingkungan.
"Dipungut, ada lagi. Dibersihkan, kotor lagi." Begitulah keadaan miris lintasan Sungai Ciliwung di Kota Depok yang ada dalam benak anak-anak tersebut.
Bocah-bocah yang umurnya belum menyentuh bilangan puluhan itu tidak ingin diam saja, mereka memilih mengambil peran sejak dini. Dampaknya, alam menjadi lestari dan tidak ada sampah yang bersarang disana.
"Trash Hero memiliki program untuk edukasi bagi anak-anak diantaranya, kita mempunyai Trash Hero Kids book yang merupakan buku panduan dalam bentuk cerita bergambar dan isinya menginspirasi anak-anak agar lebih mencintai lingkungannya dan bahaya sampah," jelas Ketua Trash Hero Depok, William Matakena kepada Radar Depok, Rabu (13/7).
Menurut William, dalam melakukan aksi bersih-bersih Sungai Ciliwung itu, pahlawan cilik tersebut didampingi orang dewasa.
"Keterlibatan anak-anak yang ada di Trash Hero Depok sendiri berawal dari pertemanan atau kerabat mereka. Dimana mereka sudah mulai sadar akan bahaya sampah plastik dan melakukan hal-hal yang bersifat positif," terangnya.
Dia menggambarkan, aksi bersih-bersih itu memiliki konsep diawali dengan kesenangan dan diakhiri juga dengan kesenangan. Sehingga, anak-anak tidak dihantui kebosanan ketika melakukan aksi.
Dengan meningkatkan kesadaran anak sejak dini, kata William, mereka juga akan menularkan pengetahuan dan kencintaan terhadap alam kepada generasi berikutnya.
William menegaskan, berkat karya tangan anak-anak tersebut, Trash Hero Depok pernah menyabet penghargaan pada tingkatan dunia. Prestasi itu mereka torehkan karena melakukan pembersihan sungai dan pengauditan sampah. (Bersambung)