RADARDEPOK.COM, DEPOK - Wacana Kota Depok bergabung dengan Provinsi DKI Jakarta mendapatkan angin segar. Pasalnya, sejumlah anak asal Sudirman, Citayam, Bojong Gede dan Depok (SCBD) berhasil membuat fenomena baru yang ramai diperbincangkan publik.
Wakil Walikota Depok, Imam Budi Hartono mengatakan, sebentar lagi Jakarta tidak menjadi daerah khusus lagi. Sebab, Ibu Kota Negara (IKN) akan dipindahakan ke Kalimantan Timur.
"Fenomena SCBD menjadi pemicu menguatnya kembali bergabung ya Depok ke DKI Jakarta yang sebentar lagi bukan lagi menjadi Daerah Khusus Ibukota," kata dia kepada Radar Depok, Kamis (14/7).
Ke depan, sebut Imam, Jakarta akan menjadi wilayah biasa sama dengan provinsi lainnya seperti Jawa Barat dan Jawa Tengah.
"Sangat memungkinkan Bodebek gabung ke Provinsi Jakarta, ini konsep yang lama, konsep Megapolitan Jabodetabekjur," terangnya.
Dia menjelaskan, ada sejumlah alasan yang memperkuat wacana penggabungan Depok dan Jakarta misalnya dari sisi geografis, wilayah Depok lebih dekat ke Jakarta dibandingkan ke Bandung.
Dari sisi budaya, menurut dia, bahasa yang digunakan masyarakat Kota Depok lebih condong kepada bahasa Betawi yang berasal dari DKI Jakarta.
"Untuk koordinasi kepolisian Depok juga untuk masalah kepolisian juga satu sama dengan Jakarta yaitu Polda Jakarta," ungkap Imam.
Imam menuturkan, begitupun dengan posisi wilayah keamanan dari TNI yang juga masuk ke wilayah Pangdam Jaya (Jakarta).
"Begitu juga dengan keamanan gabungan dengan Pangdam Jaya bukan Siliwangi," ujarnya.
Selain itu, beber dia, jarak tempuh Depok-Jakarta jika sduah menjadi satu provinsi akan lebih cepat. Bahkan, pembangunan lebih cepat dikerjakan. "Depok lebih keren seperti Sudirman," celetuknya.
Selain untung, Imam menambahkan, Bodebek jika bergabung ke Jakarta maka, provinsi Jawa Barat akan lebih fokus menangani pengembangan daerah di wilayah kota/kabupaten yang relatif masih tertinggal.
"Baik infrastruktur maupun IPM nya. Mudah-mudahan menjadi pertimbangan dari para elit politik di DPR-RI, terutama dapil Bodebek," tutupnya. (rd/ger)
Jurnalis : Gerard Soeharly