Senin, 22 Desember 2025

Mengenal Pegiat HIV dan Aids di Kota Depok, Erdyasyah (3-Habis) : Gabung ke JIP, Perjuangkan Perda HIV

- Minggu, 9 Oktober 2022 | 23:31 WIB
KOMPAK : Pegiat HIV dan Aids di Kota Depok, Erdy bersama tim Advocate For Health JIP wilayah Jawa Barat ketika melakukan foto bersama disela-sela kesibukannya. DOKUMEN PRIBADI
KOMPAK : Pegiat HIV dan Aids di Kota Depok, Erdy bersama tim Advocate For Health JIP wilayah Jawa Barat ketika melakukan foto bersama disela-sela kesibukannya. DOKUMEN PRIBADI

Tidak puas dengan hanya menjadi Pendukung sebaya, Erdyansyah memutuskan untuk melakukan hal yang lebih berdampak bagi pengidap HIV dan Aids di Kota Depok. Dia memulainya dengan kerja-kerja yang bersifat mengadvokasi.


Laporan : Gerard Soeharly


RADARDEPOK.COM, Setelah bertahun-tahun melakukan dukungan sebaya terhadap pengidap HIV dan Aids. Erdy akhirnya tiba pada titik jenuhnya. Namun, jenuh yang dimaksud bukan sebagai bentuk kebosanan melainkan, dia menyadari betapa pentingnya melakukan hal yang lebih lagi daripada sekedar menjadi Pendukung Sebaya (PS).


Tahun 2021 menjadi sejarah baru dalam hidupnya, Erdy memilih untuk lebih mengutamakan pekerjaan advokasi terhadap pengidap HIV dan Aids ketimbang, melakukan pekerjaan yang sifatnya harus kordinasi untuk mendapatkan fasilitas kesehatan.


"Ditahun 2021, saya mulai mengalami kejenuhan dengan aktivitas sebagai Pendukung Sebaya (PS), karena sebagai PS saya merasa kurang dapat melakukan kerja-kerja advokasi karena harus lebih banyak di layanan kesehatan dalam bekerja," ungkapnya kepada Radar Depok, Minggu (9/10).


Melihat penanggulangan HIV dan Aids di Kota Depok, sedikit miris karena masih ada stakeholder terkait yang belum mengertiu lebih jauh tentang penanggulangan HIV dan Aids.


Sejauh matanya memandang, penanggulangan HIV dan Aids di Kota Depok sudah terbilang baik, namun harus ada peningkatan dari program yang ada. Sehingga, kehadiran instansi dari pemerintah maupun swasta lebih dirasakan lagi oleh pengidap HIV dan Aids.


"Masih perlu banyak melakukan mensensitisasi stakeholder-stakeholder terkait tentang peran dan fungsinya dalam Program Penanggulangan HIV," ujarnya.


Yang setiap hari lalu-lalang dipikirannya adalah Peraturan Daerah (Perda) Kota Depok tentang penanggulangan HIV dan Aids. Hal itu sekaligus menjadi impian barunya. Erdy tak habis pikir seperti apa nasib pengidap HIV dan Aids jika, penanggulangan HIV dan Aids tidak disertai payung hukum yang jelas.


"Masih belum adanya kebijakan berupa Peraturan Daerah (Perda) terkait HIV juga menjadi salah satu yang harus diwujudkan," keluh Erdy.


Demi mewujudkan impiannya itu, Erdy memutuskan untuk bergabung bersama Jaringan Indonesia Positif (JIP) yang merupakan sebuah jaringan nasional yang hampir 90 persennya beranggotakan orang dengan HIV. Disana, dia bergabung dalam program Advocate For Health sebagai Focal Point Kota Depok.


"Dalam program ini ada 13 Kota/Kabupaten yang di intervensi yang salah satunya adalah Kota Depok," jelasnya.


Pekerjaan barunya, ungkap Erdy, lebih berwarna daripada pekerjaan sebelumnya. Pastinya, tugas barunya harus disertai dengan bukti kerja pada masing-masing wilayah.


Bahkan, dia juga melakukan survei data rutin yang dilakukan setiap bulan kepada penerima manfaat yaitu orang dengan HIV tentang kualitas pelayanan kesehatan, stigma dan diskriminasi serta kenyamanan di layanan kesehatan. Selain itu, dia melakukan beberapa studi yang spesifik. Selanjutnya, studi tersebut akan digunakan sebagai dasar data dari riset yang dilakukan JIP.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Terkini

X