Kue Emak Boni terkenal enak. Banyak yang sudah pesan. Ketika seseorang sedang ada acara, biasanya memesan kue di Emak Boni. Hasil dari jualan tersebut dikumpulkan untuk memenuhi tabungan haji dan umrah.
Musibah itupun datang. Emak Boni ditinggalkan oleh sang suami pada 2014. Ia harus melanjutkan hidupnya tanpa seorang suami. Emak Boni pun masih tidak menyangka bahwa suaminya telah meninggalkannya. Setelah itu, ia melanjutkan profesi almarhum suaminya sebagai marbot seorang diri.
“Pekerjaan ini saya lakukan dengan niat ikhlas dan tulus untuk beribadah, ya alhamdulilah ada aja rezekinya, kalau lagi nyapu ada orang yang suka ngasih uang,” ” ujarnya.
Dia bersyukur menjalani pekerjaan seperti saat ini. Meski pendapatannya boleh dibilang kecil dibanding dengan tenaga yang ia keluarkan, namun dirinya tetap ikhlas menjalani proses hidup sebagai marbot.
Setelah lamanya menabung, Emak Eni akhirnya bisa berangkat ke Tanah Suci untuk menunaikan ibadah umrah pada 2016. Dirinya tak bisa menyembunyikan raut wajah bahagianya, ketika harapannya dapat terwujud.
“Saya sangat bersyukur kepada Allah SWT. Tidak ada yang tidak mungkin bagi-Nya, selagi hambanya meminta dan berusaha. Akhirnya saya bisa berangkat ke Tanah Suci.”
Tanpa kita sadari bahwa masing-masing memiliki harapan yang sangat besar. Bukan tentang siapa, tetapi tentang seberapa besar usaha yang kita lakukan agar mimpi menjadi nyata. Harapan akan menjadi nyata ketika kita telah memantapkan niat dan berusaha. (*)
Editor : Junior Williandro
