Senin, 22 Desember 2025

Mengintip Aktifitas WBP di Rutan Kelas I Depok (1) : Jeruji Besi jadi Saksi, Ditempa Demi Kehidupan Baru

- Kamis, 27 Oktober 2022 | 23:50 WIB
DIBINA : Sejumlah WBP di Rutan Kelas I Depok, Kecamatan Cilodong ketika menjalani kegiatan pembinaan. DOK. RUTAN KELAS I DEPOK
DIBINA : Sejumlah WBP di Rutan Kelas I Depok, Kecamatan Cilodong ketika menjalani kegiatan pembinaan. DOK. RUTAN KELAS I DEPOK

Tidak banyak yang tahu, dibalik tingginya jeruji besi Rutan Kelas I Depok. Ada sejuta harapan yang terpendam. Penghuninya merupakan mereka yang tengah menjalani masa pidananya akibat dari perbuatan masing-masing.


Laporan : Gerard Soeharly


RADARDEPOK.COM, Suasana gelap dan udara dingin masih menyelimuti, Warga Binaan Masyarakat (WBP) di Rutan Kelas I Depok, Kecamatan Cilodong masih terlelap ditempat tidur masing-masing. Sebelum matahari datang menyinari, mereka harus sudah terbangun dari tidurnya.


Bagi pemeluk agama Islam mereka akan bergegas mengambil air wudhu untuk menunaikan ibadah salat subuh. Sementara, WBP beragama Kristen biasanya akan mendekap tangan sekaligus menuturkan doa.


Usai matahari datang, petugas Rutan Depok mulai membuka pintu besi pada tiap kamar hunian di masing-masing blok. Saat pintu terbuka lebar, hari mereka akan dimulai. WBP akan berkumpul untuk sarapan.


Setiap harinya, jeruji besi serta kawat berduri menjadi saksi bisu aktifitas dari masing-masing WBP. Dibalik gedung tinggi yang dianggap angker itu ada ribuan WBP yang memiliki sejuta harapan.


Tentunya, menjalani masa pidana menjadi salah satu momok yang begitu menakutkan bagi setiap calon penghuninya. Vonis yang beraneka ragam ditambah dengan raut pikiran yang seolah-olah tak mampu untuk menjalankannya menjadi beban pikul yang terasa begitu berat, sifat sabar dan ikhlas menjadi salah satu kunci yang akan nantinya membuka pemikiran untuk legowo menghadapinya.


Kepala Rutan Kelas I Depok, Andi Gunawan mengatakan, pihaknya secara konsisten melakukan monitoring terhadap jadwal kegiatan pembinaan kepribadian dan Kemandirian WBP.


"Hal ini dilakukan sebagai bentuk upaya memberikan pembinaan yang berkualitas untuk menghasilkan bekal keterampilan dan menanamkan sifat disiplin untuk menghargai waktu," ungkapnya kepada Radar Depok, Kamis (27/10).


Bayangkan saja, begitu banyak ujian yang harus dilewati WBP. Mulai dari masa penahanan, belum lagi menjalani aktifitas sehari-hari di sana. Bahkan, setelah kembali pulang ke rumah masing-masing, tak jarang masyarakat melabeli mereka dengan pandangan yang negatif.


Padahal, begitu banyak alumnus Rutan Kelas I Depok yang memiliki bekal keterampilan pasca mereka menjalani masa pidananya hingga tak tanggung-tanggung mereka dapat membuktikan dengan membuka lahan pekerjaan baru.


"Hal ini pun menjadi nilai positif bahwasanya pembinaan yang dihadirkan di Lapas atau Rutan dapat memberikan efek yang begitu baik," kata Andi.


Menurutnya, keberhasilan pembinaan kepribadian dan kemandirian WBP tak luput dari adanya usaha gigih Petugas Pemasyarakatan.


"Tentunya dibantu beberapa mitra kerja untuk melahirkan berbagai inovasi pembinaan kepada WBP. Padatnya aktivitas mereka menjadi nilai tambah untuk menepis bahwa kegiatan di Rutan, bukan hanya berdiam diri melainkan disibukan dengan rentetan padatnya ragam kegiatan," tandas Andi. (Bersambung)

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Terkini

X