Minggu, 21 Desember 2025

Mengenal Sejarah Tugu Batu Sawangan Depok (3-Habis) : Batu Penuh Makna dan Cerita

- Rabu, 2 November 2022 | 23:50 WIB
SEJARAH : Tugu Batu Sawangan, di Jalan Muchtar, Kelurahan Sawangan Baru, Kecamatan Sawangan Kota Depok. ALDY RAMA/RADAR DEPOK
SEJARAH : Tugu Batu Sawangan, di Jalan Muchtar, Kelurahan Sawangan Baru, Kecamatan Sawangan Kota Depok. ALDY RAMA/RADAR DEPOK

Tugu Batu Sawangan masih memiliki cerita, usai perang gerilya dimenangkan Tentara Keamanan Rakyat (TKR) Sawangan dengan pribumi sekitar. Sebagai deklarasi kemenangan sesuai dengan cerita sebelumnya, pohon sengon yang ditanam sebagai bentuk penghormatan dari pejuang terdahulu kini diganti dengan batu kali yang dihias begitu indah.


Laporan : Aldy Rama


RADARDEPOK.COM, Untuk ketiga kalinya awak Radar Depok kembali sambangi kediaman Rian, di Gang H. Naumin, RT1/7, Kelurahan Sawangan Baru, Kecamatan Sawangan, Depok. Tak pernah bosan, ia selalu berbesar hati menerima kehadiran awak Radar Depok yang singgah.


Selalu, Rian ditemani sanak keluarganya ketika menerima awak Radar Depok yang hadir kembali untuk silaturahmi sekaligus menggali informasi seputar Tugu Batu Sawangan. Sebagai satu-satunya orang yang tahu begitu detail Tugu Batu Sawangan.


Rian begitu kooperatif ketika bercerita, tak luput juga sesekali ia bercerita diselingi canda tawa, mencairkan suasana. Ditengah perbincangan, salah satu anaknya, Ari datang menyajikan tiga air mineral yang ikut duduk di sofa letter u di ruang tamunya, tempat biasa awak Radar Depok bercengkrama perihal Tugu Batu Sawangan.


Cerita sebelumnya, perang gerilya yang berlangsung 145 hingga 1960-an tersebut berhasil dimenangkan TKR Sawangan dan pribumi sekitar, memukul mundur ambisi Baron selaku penguasa lahan perkebunan karet pada masa jayanya.


Pertumpuhan darah tak bisa terelakkan, sebagai bentuk penghormatan kepada jasa pejuang terdahulu, masyarakat sekitar menanam pohon sengon di tengah persimpangan jalan sekira tahun 1960-an silam, sebagai monumen pertumpahan darah sekaligus pembatas antara Bedahan dengan Sawangan yang diukir mengggunakan bambu runcing, seperti yang sudah diceriitakan awak Radar Depok sebelumnya.


“Pohon sengon yang kian membesar tersebut kemudian ditebang oleh masyarakat sekitar, ditakutkan membahayakan warga sekitar karena posisinya di tengah persimpangan antara Bedahan dan Sawangan,” ungkap Rian.


Akhirnya masyarakat sekitar mengusulkan untuk mengganti pohon sengon yang sebelumnya dijadikan sebagai monumen dan pembatas jalan, kemudian diganti menjadi batu kali yang diambil dari Bogor.


“Batu yang terpasang saat ini hanyalah batu kali biasa yang diambil dari Bogor. Pada intinya, masyarakat sekitar menginginkan lokasi yang dijadikan perang gerilya tersebut memiliki suatu benda berarti, meskipun hanya berbentuk batu kali,” ucap putra asli Sawangan tersebut.


Batu kali tersebut diambil dari Bogor, kemudian dibawa ke Sawangan dan diukir seorang ahli pahat. Bertuliskan ‘Di sini Tentara Nica Belanda Pada Bulan Nopember 1945 Pernah Dihancurkan Oleh TKR Para Pemuda Pejuang Berserta Rakyat Wilayah Sawangan Dalam Perang Kemerdekaan’.


Tulisan yang terukir begitu indah di batu tersebut merupakan kebanggan warga Sawangan dan sekitarnya, dalam perjuangan mereka memukul mundur belanda dengan penuh perjuangan dan pertumpahan darah.


“Batu tersebut berdiri kokoh pada 29 Desember 1979, turut ditandatangani Bupati Bogor kala itu bernama H. Ayip Rughby, dan dipasang rantai untuk menjaga aset bersejarah tersebut,” jelasnya.


Bentuk pengormatan terhadap batu kali yang menjadi simbolis tersebut juga dirawat setiap tahunnya oleh warga sekitar. Selalu pada 17 Agustus, sekaligus perayaan Hari Ulang Tahun (HUT) Republik Indonesia (RI), dengan mengecat ulang tulisan yang terukir dengan tinta emas. Tetapi tidak hanya setahun sekali saja, sewaktu-waktu jika Tugu Batu Sawangan memerlukan perawatan, warga sekitar selalu siap, karena batu kali tersebut penuh dengan cerita dan makna. (*)

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Terkini

X