RADARDEPOK.COM, DEPOK - Merespon adanya polemik di SDN Pondok Cina 1, Kelurahan Pondok Cina, Kecamatan Beji. Pemkot Depok dan DPRD Kota Depok berupaya mencarikan solusi terbaik untuk murid yang menimba ilmu di sekolah tersebut.
Wakil Walikota Depok, Imam Budi Hartono menjelaskan, pihaknya telah menginformasikan kepada orangtua murid SDN Pondok Cina 1 untuk melakukan kegiatan belajar mengajar di rumah selama sepekan. Setelah itu, murid tersebut akan bersekolah di dua lokasi.
"Kami tidak akan menelantarkan pastinya, pasti sudah ada kesepakatan antara kami pemerintah dengan SDN Pondok Cina dan dinas pendidikan. Itu sudah kami tuangkan dalam sebuah surat kepada orangtua murid terhadap apa-apa yang dilakukan kemarin," ungkapnya kepada Radar Depok, Kamis (10/11).
Imam meminta, orangtua murid pada sekolah tersebut untuk meningkatkan koordinasi dengan pihak sekolah dan mematuhi surat edaran yang telah diberikan. Sehingga, terhindar dari hal-hal yang tidak diinginkan.
"Bagi yang belum tahu, tidak melakukan hal-hal yang tidak diharapkan, tetapi selalu berkordinasi dengan pihak sekolah yang telah mengeluarkan surat edaran terhadap proses belajar mengajar disekolah," ujannya.
Bahkan, beber dia, Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil telah mengetahui rencana pembangunan Masjid Raya pada lahan yang kini berdiri SDN Pondok Cina 1. Pasalnya, beberapa waktu lalu, Ridwan Kamil dan jajaran Pemkot Depok telah melakukan peninjauan ke lokasi tersebut.
"Kami pernah meninjau SDN Pondok Cina 1 dengan Gubernur Jawa Barat bahwa memang peruntukan nya akan digunakan untuk pembangunan Masjid Margonda Raya dan untuk SDN Pondok Cina 1 kami relokasi ke suatu tempat yang disediakan Pemkot Depok, lahannya sudah ada," papar Imam.
Menurut Imam, bangunan SDN Pondok Cina 1 sudah berumur cukup tua. sehingga, tidak layak untuk melakukan kegiatan belajar mengajar. Apalagi, lokasinya berada dipinggir Jalan Margonda Raya yang memiliki kepadatan lalu lintas.
"Ini sudah sebuah keputusan, kalau menolak apakah tetap untuk belajar disitu karena gak ada ruangannya, gak ada gurunya, karena SDN Pondok Cina 1 itu sudah lama juga dan bangunannya gak bagus dan kondisi dari Jalan Margonda itu sangat padat lalu lintasnya pasti. Dari sisi keamanan lalu lintas dan lainnya, kita khawatir ada masalah-masalah di sana, mudah-mudahan 2023 sudah bisa dibangun," jelasnya.
Terkait penataan trotoar, terang Imam, pihaknya tidak menutup akses masuk SDN Pondok Cina 1. Bahkan, pihaknya juga memberikan akses masuk kepada bangunan usaha di sepanjang trotoar Margonda. Namun, mereka diwajibkan memiliki lahan parkir untuk mobil maupun motor.
"Tetapi bagi toko yang tidak memiliki tempat parkir, maka tidak diberikan jalan untuk parkir motor dan parkir mobil, trotoar itu ditujukan untuk pejalan kaki bukan untuk buat parkir motor atau mobil," tegasnya.
Ketua Komisi D DPRD Kota Depok, Supriatni mengungkapkan, pihaknya akan memanggil Kepala Sekolah dan komite orangtua murid SDN Pondok Cina 1 serta Disdik Kota Depok pada Jumat (11/11) untuk dimintai keterangan terkait polemik tersebut. Dalam pertemuan itu, dia menginginkan, adanya solusi yang sama-sama menguntungkan terkait pembangunan Masjid Raya dan SDN Pondok Cina 1.
"Besok pagi (hari ini), Disdik, kepala sekolah dan komite SDN Pondok Cina 1 akan kami panggil jam 8.30 di ruang Komisi D terkait SDN Pondok Cina 1 yang sedang viral," kata dia.
Politisi Partai Golkar Depok itu belum dapat memberikan respon lebih jauh terkait adanya polemik tersebut. Namun, Supriatni berharap, hasil yang keluar dari pertemuan itu dapat menguntungkan kedua belah pihak yang tengah berpolemik.