Satu-satunya kendala yang dialami usaha berjuluk ‘payung merah’ itu hanya cuaca. Pasalnya, mesin fotokopi itu rentan rusak jika terkena air. Ia cuma mengandalkan tenda sederhana dan ponco bekas, untuk melindungi mesinnya tersebut.
Berkat kegigihannya, Ade mulai mendapat banyak pelanggan tetap di berbagai tempat. Pria dengan setelan vest biru dongker pun berharap agar bisa mengganti motornya menjadi motor listrik, mengganti boks kayunya menjadi plat besi, serta mengganti payung dari ponco bekasnya menjadi yang lebih baik.
“Semuanya bertahap. Pelan-pelan yang penting sukses,” tukasnya. (Bersambung)