Senin, 22 Desember 2025

Sosok Dibalik Fotokopi Keliling Viral di Depok (Habis) : Sehari Seribu Lembar, Payung Merah Hingga Biaya Kuliah Anak

- Sabtu, 19 November 2022 | 09:15 WIB
Layani: pemilik fotokopi keliling, Ade Yofi sedang melayani pelanggan di Boulevard, Kota Kembang, Kecamatan Cilodong, Kota Depok, Kamis (17/11). ASHLEY/RADARDEPOK
Layani: pemilik fotokopi keliling, Ade Yofi sedang melayani pelanggan di Boulevard, Kota Kembang, Kecamatan Cilodong, Kota Depok, Kamis (17/11). ASHLEY/RADARDEPOK

“Awalnya, saya keliling di daerah Cijantung Pasar Rebo, di depan Kesdam situ, karena ada salah satu pelanggan yang nyaranin nongkrong di Badan Pertahanan Negara (BPN) Kota Depok. Akhirnya, saya berangkat survey, eh jadi mangkal di sini,” jelas pak Ade, sesekali melihat kendaraan yang lewat di samping lapaknya.


Payung merah buka pukul 8:00 WIB sampai 15:00 WIB, mulai dari Senin hingga Jumat. Pak Ade sengaja tak beroprasi pada Sabtu dan Jumat. Sebab, ingin menghabiskan waktu untuk keluarga kecilnya.


Harga sendiri masih terbilang standar, ya tentunya lebih murah dan cepat daripada mencari kios fotocopy di luaran. Untuk fotocopy hitam putih dibanderol Rp500 dan print hitam putih Rp2000. Sedangkan, untuk berwarna agak mahal, yakni Rp3000 per lembarnya.


Meski terbilang mahal, namun kualitas yang diberikan mesin fotokopi Pak Ade patut diajungi jempol. Pasalnya, dia menggunakan tinta khusus yang anti air. Dia bahkan berani mengembalikan uang para pelangan, jika tinta yang digunakan terbukti luntur.


“Respon konsumen 80 persen sih satisfying. Kebanyakan pelanggan itu orang kantor sini atau pengunjung. Biasanya orang yang ke migrasi, mau perpanjang paspor atau buat pergi haji dan umrah. Mereka butuh banyak berkas kan,” ujar pria yang mengenakan jam berwarna hijau army itu.


Pak Ade mengaku, targetnya untuk balik modal sudah tercapai usai mejalani usahanya selama 6 bulan. Berkat kerja kerasnya, anak sulungnya pun dapat berkuliah di salah satu universitas swasta di Depok.


Sebenarnya pak Ade memang tak pernah berniat untuk viral. Dia bahkan tidak tahu jika usaha yang dijalankannya sejak akhir 2021 itu viral. Pria paruh baya itu hanya ingin mencari nafkah sembari mencari pergaulan baru di tempat makalnya itu.


“Saya gak tahu kalau viral, soalnya bukan gak menggunakan sosial media. Tapi, saya terima kasih banget kalau sekiranya kejadian viral itu buat usaha saya jadi banyak dikenal orang,” Demikian Pak Ade menandaskan. (*)


Editor : Ricky Juliansyah

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Terkini

X