Bagi warga yang bermukim di Kawasan Beji, Depok, keberadaan Tujuh Sumur Mbah Raden Wujud Beji pastinya sudah tak asing lagi. Apalagi, sejak dulu sumur tersebut memang sudah dikenal dengan berbagai khasiatnya, karena sumur tersebut konon menjadi tempat pemandian dan pengobatan.
Laporan : Putri Aisyah Fanaha
RADARDEPOK.COM, Kesan ramah dan bersahaja begitu terasa saat menyambangi Jalan Keramat Jaya, Beji, lokasi Tujuh Sumur Beji. Mbah Satiri yang membuat semua kenyamanan itu. Tak ada kesan angker. Siang yang panah terasa sejuk. Rimbunan pohon menjadi payung hidup.
Rokok yang terselip di mulut, oleh Mbah Satiri dipindahkan ke asbak. Asap mengepul dari pria gaek itu. Sejenak tangannya berselancar di dalam ponsel pintar miliknya.
“Kalau siang begini memang sepi. Enak duduk dibawah pohon seperti ini,” ujar Mbah Satiri, setelah lima menit fokus di ponselnya.
Namanya tempat sakral, tentu diselimuti hawa mistis. Udara sejuk terkadang menusuk tulang. Merinding.
Mbah Satiri pernah mendengar cerita dari tamu yang berkunjung, ada beberapa orang yang berdatangan ke tujuh sumur ini dengan niat jeleknya. Sehingga, baru menapakkan kakinya sampai depan gapura, meniatkan tujuannya untuk putar balik dan pulang, bahkan sampai ada yang kesurupan.
Karena kesakralan tempat ini, ada yang tujuannya ingin mandi, tepat sampai pemandian pengunjung itu kesurupan. Banyak yang sudah siap untuk mandi, namun ketika melihat hal-hal aneh di bawah tempat pemandian akhirnya balik arah tidak jadi karena merasakan hal mistis. Adapun yang memakai susuk tidak bagus bisa kesurupan.
“Ini tidak pakai ilmu sihir, ini nyata banyak yang mau mandi, tapi niat mereka salah, jelek ya sesuatu yang buruk terjadi sama mereka. Pasti, mereka pasti diperlihatkan hal-hal aneh, dan tidak pernah terjadi karena selalu ketahuan juga sama saya, dari gerak geriknya keliatan kok, yang tidak sopan apalagi, banyak,” ketus mbah Satiri dengan mata melotot dan nada bicara yang keras membuat awak Radar Depok tersentak, Senin (28/11).
Tujuh Sumur Mbah Raden Wujud Beji disini sudah dipercayai banyak orang, dalam berucap untuk kita pendatang baru harus hati-hati ketika berbicara. Lantas mengapa, banyak yang sudah menjadi korban pada tempat tersebut atas ucapan yang dilontarkan dari diri sendiri karena kurangnya rasa keyakinan.
“Srok, srok, srok,” suara gayung yang sedang dipakai pengunjung untuk mengambil air yang nyatanya tidak ada airnya.
“Mbah, katanya sumur ini berlimpah dengan air, tapi kok saya mandi pas nyerok air tidak kena-kena mbah?,” ucap pengunjung yang mengadu akan hal keanehan yang terjadi pada dirinya.
“Mana, coba saya lihat, lah ini air pada tumpah-tumpah banyak, sumur sebesar ini masa kamu tidak melihatnya?,” jawab mbah Satiri yang melihat jelas sumur terisi penuh dengan air yang meluber.
Kemudian, keluarlah mbah Satiri dengan mengajak pengunjung itu untuk beristirahat sejenak dan menenangkan hati serta pikirannya. Ditemani segelas air putih yang disuguhkan, dia langsung menerima dan menenggaknya.
