RADARDEPOK.COM, DEPOK – Pertama kalinya, Civil Society Organization (CSO), kelompok masyarakat dan instansi pemerintah di Kota Depok memperingati Hari Aids Seduia yang jatuh pada 1 Desember setiap tahunnya. Mengangkat tema “Deal with Mental Issues without drugs and HIV trap” kegiatan itu berjalan sukses di Kantor BNN Kota Depok, Jalan Merdeka, Kecamatan Sukmajaya, Minggu (11/12).
Kepala BNN kota Depok, AKBP Heru Prasetyo menjelaskkan, HIV/Aids dalam sudut pandang permasalahan kesehatan memiliki dampak yang luas mulai dari psikologis, sosial hingga ekonomi. Sehinggaa, momentum peringatan Hari Aids Sedunia kali ini menjadi kepada masyarakat bahwa perlu ada dukungan dari berbagai pihak dan seluruh sektor baik pemerintah, swasta maupun masyarakat secara umum.
“Saya memahami tema dimaksud sebagai semangat sekaligus komitmen dari kita semua, pemangku kepentingan termasuk BNN Kota Depok agar mampu bekerja sama dan sama-sama bekerja dalam upaya pencegahan dan pengendalian hiv menuju tercapainya Ending Aids 2030,” ungkapnya kepada Radar Depok, Minggu (11/12).
Heru berpesan, orang dengan HI/Aids perlu diberikan dukungan dan motivasi serta rasa empati. Sehingga, mereka tetap dapat menjalani hidup sebagaimana mestinya bahkan, lebih berkualitas dan produktif.
“Mari atasi ketidaksetaraan yang menghambat kemajuan dalam upaya mengakhiri HIV/Aids. Jangan terjadi lagi diskriminasi dan ada lagi stigma negatif,” pesannya.
Ketua panitia kegiatan, Widya Risna mengatakan, kegiatan itu merupakan kolaborasi dari semua CSO yakni Female Plus, YMPAI, GPB, KAKI, Kuldesak, Humakita yang bergerak di bidang penanggulangan Hivs/Aids di kota Depok dan Kelompok masyarakat seperti KDS Hitam Putih dan WPA Sukmajaya. Bahkan, kegiatan itu juga melibatkan instansi pemerintah seperti BNN kota Depok dan Rutan kelas 1 Depok.
“Saat pertama kali diusulkan pada saat kegiatan Female Plus akhir November lalu, sempat terbersit rasa pesimis mengingat ini adalah kali pertama terjadinya sinergitas lintas sektor dan lintas program serta berkolaborasinya semua CSO yang diwujudkan dalam sebuah kegiatan besar. Ditambah lagi waktu persiapan yang singkat hanya 9 hari saja dan tidak adanya dukungan dana dari manapun juga, ungkapnya.
Menurut Widya, panitia pelaksana itu sepakat untuk bahu membahun melakukan peringatan Hari Aids Sedunia pada tahun ini. Misalnya, memberikan sumbangan seperti makan siang, snack, air mineral, kopi, sewa tanda berikut perlengkapan, souvenir, dan kebutuhan lainnya. Selanjutnya, dunia usaha juga turut membantu dengan memberikan sample produknya seperti Biodef, Fabil Jaya dan 20 voucher dari resto Soto kebo.
“Jadi kegiatan ini murni partisipasi semua teman-teman panitia dari semua lembaga tersebut,” ujarnya.
Dia menjelaskan, peringatan Hari Aids Sedunia itu dirangkai dengan aksi simpatik dan edukasi masyarakat. Panitia membagikan 30 doorprize bagi pengunjung yang bisa menjawab pertanyaan. Selain itu, dibagikan juga 30 doorprize bagi peserta pemeriksaan kesehatan yang beruntung.
“Sedangkan 20 doorprize juga dibagikan untuk peserta talkshow. Antusias warga sangat besar terhadap adanya pemeriksaan kesehatan ini, terdaftar sebanyak 160 orang telah melakukan tes tensi darah, kolesterol, gula darah maupun konsultasi dokter dan kehamilan. Sedangkan untuk pemeriksaan HIV sendiri sistemnya ditawarkan untuk kemudian dilakukan konseling terlebih dahulu sebelum melaksanakan pemeriksaan,” jelas Widya.
Harapannya, kata Widya, kegiatan ini menjadi langkah awal adanya kolaborasi dalam sebuah kegiatan bersama kedepan. Selain itu, sinergitas antara lembaga pemerintah, non pemerintah, kelompok masyarakat dan CSO menjadi sangat penting dilakukan dalam rangka penanggulangan HIV-AIDS di kota Depok serta mencapai Ending AIDS dan target besar 95-95-95 di th 2030.
“Seperti tema HAS tahun ini Satukan Langkah cegah HIV, Semua setara akhiri AIDS, saya berharap semua pihak bersatu padu dalam penanganan isu HIV- AIDS ini dan juga semua setara dalam pelaksanaan dan dukungan dari pemerintah kota dalam program penanggulangan HIV-AIDS AIDS. Selain itu, harapannya agar Perwali kota Depok terkait program penanggulangan HIV-AIDS segera disahkan sebagai payung hukum dalam pelaksanaan program,” pintanya.
Selanjutnya, Widya berterima kasih kepada seluruh elemen yang turut mensukseskan kegiatan tersebut. Misalnya, Dinas Kesehatan kota Depok, RS Simpangan Depok, Puskesmas Kecamatan Sukmajaya dan Puskesmas Tanah Baru yang membantu dalam kegiatan Pemeriksaan kesehatan dan pengobatan.