Senin, 22 Desember 2025

Melihat Keunggulan Kampung Alpukat Kalimulya Depok (2) : Satu Pohon Capai 30 Kilogram

- Kamis, 15 Desember 2022 | 00:55 WIB
PEMBUATAN : Suhelmi melakukan proses penyambungan Entres Varietes Alpukat Miki, di Pekarangan keluarga, Selasa (13/12). WILDA APRIYANI/RADAR DEPOK
PEMBUATAN : Suhelmi melakukan proses penyambungan Entres Varietes Alpukat Miki, di Pekarangan keluarga, Selasa (13/12). WILDA APRIYANI/RADAR DEPOK

Keuntungan dalam menanam Pohon Alpukat tak perlu diragukan lagi. Selain meningkatkan perekonomian masyarakat, ternyata alpukat baik untuk kesehatan. Sesuai dengan moto ‘Kita Jaga Alam, Alam Jaga Kita’, para kader, RT/RW, serta stakeholder yang ada di Kelurahan Kalimulya, berupaya pemerataan penghijauan. Minat masyarakat untuk melestarikan perlu dikembangkan lagi.


Laporan : Wilda Apriyani


RADARDEPOK.COM, Satu persatu Pohon Alpukat diangkut menggunakan gerobak dorong berwarna orange. Di bawah teriknya matahari, Suhelmi memindahkan pohon tersebut. Sampai tetes keringat pun menyentuh kulitnya. Tampak wajah cerianya, menunjukan semangat yang tinggi.


"Ini mau dipindahkan ke lahan disana. Karena Pohon Alpukat memerlukan cahaya matahari,”kata Suhelmi saat disapa Harian Radar Depok.


Kata dia, penghijauan menggunakan Pohon Alpukat memiliki banyak manfaat. Selain buahnya yang enak, keuntungannya juga besar. Namun, menanamnya perlu perawatan. Pemupukan harus rutin, termasuk membutuhkan lahan kurang lebih 8-10 meter antar pohon satu dengan yang lainnya.


Kalau mau pohonnya berbuah, ikuti stepnya. Seperti sambung pucuk,” jelasnya.


Adapun tahapan yang Suhelmi lakukan dalam pembibitan Pohon Alpukat. Pertama, mengumpulkan biji yang didapat dari penjual jus, kemudian biji tersebut dimasukkan ke dalam polybag berukuran 20 cm yang berisi tanah, pupuk dan sekam.


Proses dalam polybag untuk siap distek. Menggunakan teknik sambung pucuk, rata-rata dalam waktu tiga minggu sudah dapat dilihat keberhasilannya dibandingkan dengan mencangkok yang bisa mencapai enam bulan,” tuturnya.


Selain proses pembuahan yang lebih cepat, teknik sambung pucuk juga tidak memerlukan lahan yang luas untuk proses budidaya. Lebih dari 100 pohon hasil pelatihan sambung pucuk dapat ditanam pada lahan seluas 1×2 meter.


Setelah itu, proses stek dilakukan dengan menggabungkan batang yang disambung dengan pucuk pohon indukan alpukat,” imbuhnya.


Dia menambahkan, dalam proses stek tersebut bibit perlu dihindarkan sinar matahari langsung dan disimpan di tempat yang adem. “Karena bisa layu dan beresiko gagal tumbuh,” kata dia.


Budidaya dengan sambung pucuk ini juga dilakukan untuk mempercepat proses pembuahan alpukat dibandingkan menanam dari biji. Di lahan seluas 2.000 meter ini, terdapat 10 Pohon Alpukat Miki yang sudah berusia 7 tahun. Saat panen, satu pohon Alpukat mencapai 30 Kilogram (Kg).


Alhamdulillah, disini memang banyak yang berkunjung dan banyak yang cari buah Alpukan. Kalau lagi musim, bisa sampai 100 kg. satu buah bisa 6-7 ons,” kata dia.


Dengan memanfaatkan lahan keluarga, pembibitan sudah menyebar ke Bekasi, Bogor, sampai Bandung. Berawal dari pembibitan, lalu berkembang dan berbuah. Suhelmi berpesan, kesadaran masyarakat akan lingkungan bisa meningkat, khususnya penghijauan Pohon Alpukat.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Terkini

X