RADARDEPOK.COM - Madrasah Ibtidaiyah Terpadu (MIT) Nurul Iman yang terletak di Jalan Karya Bakti, Tanah Baru, Beji, Depok. Memberikan donasi bantuan kepada korban bencana alam gempa di Cianjur pada Jum'at 25 November 2022.
Program bantuan tersebut MIT Nurul Iman, bekerjasama dengan Zakat Sukses untuk mengumpulkan donasi, sekaligus memberikannya langsung kepada korban bencana yang membutuhkan.
Sambil berbincang, di antara reruntuhan puing bekas gempa bumi Cianjur, Junaidi mengatakan semua donasi yang dikumpulkan, bekerjasama dengan lembaga Zakat Sukses.
"Terkait distribusi Donasi yang terkumpul, kami tidak bisa menyalurkan langsung datang ke Cianjur dikarenakan agenda sekolah yang lumayan padat akhirnya kami, bekerjasama dengan lembaga Zakat Sukses. Melalui Zakat Sukses donasi yang terkumpul kami serahkan untuk diberikan ke saudara-saudara kami di Cianjur," ujar Wakil Kepala Sekolah bidang Kesiswaan Junaidi Abdullah yang lebih sering di sapa Pak Jun.
Berjalan dari salah satu bangunan yang runtuh, menuju tenda pengungsian yang tepat berada di ujung salah satu lahan yang cukup besar. Junaedi bercerita bahwa sekolahnya sudah banyak melakukan kerja sama dengan beberapa lembaga kemanusiaan
MIT Nurul Iman, pihaknya sudah bekerja sama dengan lembaga kemanusiaan seperti Aksi Cepat Tanggap, Rumah Zakat, Dompet Dhuafa, Aliansi Kemanusiaan Indonesia (AKSI), dan Qudwah Indonesia untuk program donasi seperti ini.
Duduk diatas terpal yang tipis, dan dingin itu, sembari dibarengi dengan lalu-lalang para korban gempa memasuki tenda pengungsian, Junaedi menyebut, bahwa Program bantuan yang dilakukan MIT Nurul Iman biasa disebut dengan program "Nuri Care", atau Nuri Peduli. Program yang dilakukan ketika ada bencana alam atau bencana kemanusiaan.
"Program ini biasanya kami laksanakan ketika ada saudara-saudara yang mengalami bencana, contohnya seperti Bencana alam yang terjadi di Palu Sulawesi, banjir bandang di Garut, gempa bumi di Lombok, dan yang terbaru bencana alam gempa bumi di Cianjur. Selain itu, kami juga melakukan penggalangan dana untuk saudara kami yang mengalami bencana kemanusiaan, seperti Rohingya, dan Palestina," tutur dia.
Melihat korban gempa, dan membayangkan dashyatnya kejadian tersebut. Junaidi ingin menunjukkan dan menumbuhkan rasa empati kepada siswa untuk tetap menunjukkan rasa peduli kepada mereka, melalui donasi yang diberikan.
Junaidi Abdullah mengatakan, tujuan program penggalangan dana atau donasi bencana alam ini, untuk menumbuhkan dan mengasah karakter peduli dan menambah rasa syukur kami para guru, karyawan, orang tua, khususnya anak didik kami. Untuk turut serta peduli terhadap kejadian bencana alam yang terjadi.
"Hal ini juga kami tujukan untuk menumbuhkan rasa empati, bagaimana sih seandainya jika hal itu terjadi kepada diri kita semua tentu kita sangat sedih, dan menderita," ungkap dia.
Bantuan yang disalurkan berupa uang tunai, dan beberapa pakaian layak pakai, namun hal ini membutuhkan usaha yang cukup besar, dengan begitu MI Nurul Iman hanya berfokus untuk mengumpulkan donasi berupa uang tunai yang berhasil terkumpul selama tiga hari dengan jumlah total Rp 16juta.
"Bantuan kami memang lebih mudah berupa donasi uang, karena kami pernah memberikan donasi berupa pakaian, namun terbentur dengan banyak hal yang harus kami kerjakan, dikarenakan para guru juga harus mengajar, oleh karena itu donasi yang memungkinkan untuk diberikan adalah dalam bentuk uang," ujarnya.
Junaidi mengatakan, proses pengumpulan donasi untuk korban bencana alam gempa di Cianjur terbilang mendadak, akhirnya pihak sekolah memutuskan untuk membuka donasi selama tiga hari yaitu di tanggal 23-25 November 2022.
"Proses pengumpulan donasi, biasanya dibuka jangka waktu yang agak lama namun tidak lebih dari satu bulan. Beda halnya untuk donasi gempa yang terjadi di Cianjur yang memang kejadiannya sangat mendadak dan agenda sekolah begitu padat akhirnya kami hanya membuka donasi selama tiga hari," ungkap dia.
Ditenda yang cukup besar itu, kami melihat betapa malangnya para korban gempa bumi, mengambil barang-barang yang masih bisa dipakai, lalu dibawa kepengungsian. Sembari duduk bersila, membayangi rumah yang ditempati sebagai tempat berteduh runtuh tanpa sisa, hanya dalam waktu seperkian detik.
Dengan begitu, pihak MIT Nurul Iman ingin memberikan bantuan bukan hanya berupa donasi, namun menghibur anak-anak dan saudara yang mengalami bencana, dengan bercerita dongeng, games, yang bisa menghibur korban bencana tersebut.
"Jika memang kita berkesempatan untuk mengantarkan langsung, tentunya ingin sekali kami menghibur anak-anak dan saudara-saudara kami yang ada di tenda-tenda dengan bercerita dongeng, games yang intinya bisa menghibur mereka dan menghilangkan kesedihan yang mereka alami," tutur dia
Harapannya dengan program penggalangan dana ini adalah kita melakukan hal yang bermanfaat, menumbuhkan karakter peduli, simpati dan empati khususnya para siswa, juga sebagai wujud rasa syukur atas kenikmatan, keamanan, kenyamanan, dan kelebihan rezeki yang dimiliki.
"Terakhir harapan kami dengan melihat bencana ini, adalah semoga penderitaan yang dialami saudara-saudara kami segera berlalu dan anak-anak serta masyarakat di Cianjur bisa beraktivitas secara normal, teman-teman kami disana dapat kbali bersekolah dengan penuh semangat. Sehingga membuat mereka bangkit dari keterpurukan serta bisa mengukir prestasi, kembali" pungkas dia.(mg9/rd)
Jurnalis : Herdyan Anugrah
Editor : Indra Siregar