RADARDEPOK.COM – Wakil Rektor IV Universitas Pancasila (UP) Diennaryati Tjokrosuprihatono, menjadi pembicara mengenai nilai-nilai kepahlawanan di Hotel Mandarin Oriental Jakarta. Acara seminar ini diadakan oleh Bank Indonesia sebagai rangkaian sosialisasi peluncuran 7 (tujuh) pecahan Uang Rupiah Kertas Tahun Emisi (TE) 2022.
Seperti yang telah diketahui, uang TE 2022 tetap mempertahankan gambar pahlawan nasional pada bagian depan, serta tema kebudayaan Indonesia pada bagian belakang, sebagaimana uang TE 2016 sebelumnya.
Dienny Tjokro, yang juga salah satu cucu pahlawan nasional Mohammad Husni Thamrin, pada kesempatan kali ini berbicara mengenai nilai-nilai yang dapat diteladani dari pahlawan yang gambarnya terdapat di pecahan uang baru bernilai Rp 2.000 TE 2022.
Dia mengatakan, Mohammad Husni Thamrin lahir pada 16 Februari 1894 di Sawah Besar, Jakarta. Ia memiliki panggilan Mat Seni si pejuang dari tanah Betawi, merupakan seorang politisi di era Hindia Belanda dan diberikan gelar pahlawan nasional lewat surat Keputusan Presiden No.175/1960.
“Dia dikenal sebagai salah satu tokoh Betawi dari organisasi Kaoem Betawi, yang pertama kali menjadi anggota Volksraad atau dewan rakyat bentukan Hindia Belanda dimana Ia mewakili kelompok pribumi,” kata Dienny, belum lama ini.
Mohammad Husni Thamrin, lanjut Dienny, merupakan pejuang yang holistik yang tidak hanya berfikir kedaerahan saja tetapi kemerdekaan secara nasional dan mensejahterakan rakyat pribumi saat itu. Pejuang yang rela mengorbankan hartanya untuk kemerdekaan dan meningkatkan kesekahteraan rakyat.
“Mengutip sejarahwan JJ Rizal, Thamrin adalah politisi yang bersih serta resik dalam berpolitik dan berkehidupan karena ia adalah politisi yang memiliki virtue yang kuat dalam berjuang. Ia dekat dengan kaum duafa dan religius, namun di sisi lain juga membawa pembaharuan serta pencerahan,” ucapnya.
Dia menjelasakn, jalur perjuangan Mohammad Husni Tahmrin adalah koperatif yang berjuang mencapai kemerdekaan di Volksraad berhadapan langsung dengan pemerintah kolonial sebagai oposisi artinya dengan kecerdasan dan kemampuannya berdiplomasi inilah yang menjadi kekuatan perjuangannya serta bekerjasama dengan erat dengan pejuang non koperatif seperti Ir Soekarno dan kawan2, dimana sama-sama berjuang mencapai tujuan yang sama yaitu Kemerdekaan Indonesia
Penanaman rasa bangga terhadap bangsa dan negara adalah tanggung jawab semua pihak. Oleh kerena itu keputusan Bank Indonesia untuk tetap mempertahankan penggunaan tokoh pahlawan berikut kekayaan budaya, seni, flora, fauna pada mata uang RI dinilai tepat oleh Dienny.
Karena, dengan demikian kegunaan uang dapat dimaksimalkan, tidak hanya sebagai alat transaksi tetapi juga sebagai media untuk memperkenalkan sejarah dan nilai-nilai kepahlawanan yang berjuang menuju kemerdekaan Negara Republik Indonesia, memperkenalkan ragam kebudayaan Indonesia yang sangat luas dan kekayaan alam Indonesia yang menjadi kebanggaan. Melalui uang rupiah kita bisa belajar banyak dan para pejuang Bank Indonesia dapat mensosialisasikan arti setiap
Lembar uang kertas Bank Indonesia bukan hanya sebagai nilai transaksi tapi juga mengenal lebih dalam tentang Indonesia.
“Bahwa sosialiasi Uang TE 2022 juga dapat disinergikan dengan kampus yang memiliki kajian nilai-nilai kebangsaan maupun Pancasila, seperti misalnya Universitas Pancasila yang memiliki Pusat Studi Pancasila (PSP). Kolaborasi dengan akademisi dalam menggali filosofi Pancasila, tentunya dapat menjadi hal yang menarik dan memberikan nilai tambah dalam memaknai mata uang rupiah,” pungkasnya.
depok – Wakil Rektor IV Universitas Pancasila (UP) Diennaryati Tjokrosuprihatono, menjadi pembicara mengenai nilai-nilai kepahlawanan di Hotel Mandarin Oriental Jakarta. Acara seminar ini diadakan oleh Bank Indonesia sebagai rangkaian sosialisasi peluncuran 7 (tujuh) pecahan Uang Rupiah Kertas Tahun Emisi (TE) 2022.
Seperti yang telah diketahui, uang TE 2022 tetap mempertahankan gambar pahlawan nasional pada bagian depan, serta tema kebudayaan Indonesia pada bagian belakang, sebagaimana uang TE 2016 sebelumnya.
Dienny Tjokro, yang juga salah satu cucu pahlawan nasional Mohammad Husni Thamrin, pada kesempatan kali ini berbicara mengenai nilai-nilai yang dapat diteladani dari pahlawan yang gambarnya terdapat di pecahan uang baru bernilai Rp 2.000 TE 2022.
Dia mengatakan, Mohammad Husni Thamrin lahir pada 16 Februari 1894 di Sawah Besar, Jakarta. Ia memiliki panggilan Mat Seni si pejuang dari tanah Betawi, merupakan seorang politisi di era Hindia Belanda dan diberikan gelar pahlawan nasional lewat surat Keputusan Presiden No.175/1960.
“Dia dikenal sebagai salah satu tokoh Betawi dari organisasi Kaoem Betawi, yang pertama kali menjadi anggota Volksraad atau dewan rakyat bentukan Hindia Belanda dimana Ia mewakili kelompok pribumi,” kata Dienny, belum lama ini.
Mohammad Husni Thamrin, lanjut Dienny, merupakan pejuang yang holistik yang tidak hanya berfikir kedaerahan saja tetapi kemerdekaan secara nasional dan mensejahterakan rakyat pribumi saat itu. Pejuang yang rela mengorbankan hartanya untuk kemerdekaan dan meningkatkan kesekahteraan rakyat.
“Mengutip sejarahwan JJ Rizal, Thamrin adalah politisi yang bersih serta resik dalam berpolitik dan berkehidupan karena ia adalah politisi yang memiliki virtue yang kuat dalam berjuang. Ia dekat dengan kaum duafa dan religius, namun di sisi lain juga membawa pembaharuan serta pencerahan,” ucapnya.
Dia menjelasakn, jalur perjuangan Mohammad Husni Tahmrin adalah koperatif yang berjuang mencapai kemerdekaan di Volksraad berhadapan langsung dengan pemerintah kolonial sebagai oposisi artinya dengan kecerdasan dan kemampuannya berdiplomasi inilah yang menjadi kekuatan perjuangannya serta bekerjasama dengan erat dengan pejuang non koperatif seperti Ir Soekarno dan kawan2, dimana sama-sama berjuang mencapai tujuan yang sama yaitu Kemerdekaan Indonesia
Penanaman rasa bangga terhadap bangsa dan negara adalah tanggung jawab semua pihak. Oleh kerena itu keputusan Bank Indonesia untuk tetap mempertahankan penggunaan tokoh pahlawan berikut kekayaan budaya, seni, flora, fauna pada mata uang RI dinilai tepat oleh Dienny.
Karena, dengan demikian kegunaan uang dapat dimaksimalkan, tidak hanya sebagai alat transaksi tetapi juga sebagai media untuk memperkenalkan sejarah dan nilai-nilai kepahlawanan yang berjuang menuju kemerdekaan Negara Republik Indonesia, memperkenalkan ragam kebudayaan Indonesia yang sangat luas dan kekayaan alam Indonesia yang menjadi kebanggaan. Melalui uang rupiah kita bisa belajar banyak dan para pejuang Bank Indonesia dapat mensosialisasikan arti setiap
Lembar uang kertas Bank Indonesia bukan hanya sebagai nilai transaksi tapi juga mengenal lebih dalam tentang Indonesia.
“Bahwa sosialiasi Uang TE 2022 juga dapat disinergikan dengan kampus yang memiliki kajian nilai-nilai kebangsaan maupun Pancasila, seperti misalnya Universitas Pancasila yang memiliki Pusat Studi Pancasila (PSP). Kolaborasi dengan akademisi dalam menggali filosofi Pancasila, tentunya dapat menjadi hal yang menarik dan memberikan nilai tambah dalam memaknai mata uang rupiah,” pungkasnya. (dra)
Jurnalis : Indra Siregar
Editor : Indra Siregar