Senin, 22 Desember 2025

UPN “Veteran" Jakarta Penyuluhan DBD di Indramayu

- Selasa, 27 September 2022 | 08:06 WIB
PENGABDIAN : Dosen Fakultas Kedokteran UPN
PENGABDIAN : Dosen Fakultas Kedokteran UPN

RADARDEPOK.COM – Angka kejadian Demam Berdarah Dengue (DBD) di Desa Pabean Udik Kabupaten Indramayu cukup tinggi, karenanya Tim Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Fakultas Kedokteran Universitas Pembangunan Nasional (UPN) "Veteran" Jakarta memfokuskan penyuluhan untuk memberikan pemahaman dan pencegahan DBD kepada masyarakat di wilayah tersebut.


Adapun dosen Fakultas Kedokteran UPN Veteran Jakarta yang ikut dalam PKM bertajuk ‘Pengendalian Lingkungan dan Pemanfaatan TOGA dalam Upaya Menurunkan Angka Kejadian DBD di Desa Pabean Udin Indramayu’ yakni, Erna Harfiani, Sri Wahyuningsih, Fajriati Zulfa, Hany yusmaini, Meiska Bahar dan dibantu oleh 10 mahasiswa Fakultas Kedokteran UPN "Veteran" Jakarta.


“Tim PKM Fakultas Kedokteran UPN "Veteran" Jakarta bersyukur karena sudah terwujud kerjasama yang diinisiasi UPN Veteran Jakarta, dalam hal ini LPPM UPNVJ dan Pemerintah Kabupaten Indramayu. Sehingga, pihaknya ingin berpartisipasi dengan memberikan sharing ilmu kesehatan dan berdiskusi langsung dengan masyarakat, terkait permasalahan-permasalahan yang ada di masyarakat Indramayu. Pada kesempatan ini, kami memfokuskan pada penyakit yang banyak terjadi pada keadaan musim hujan, yakni Demam Berdarah Dengue (DBD),” papar Erna kepada Radar Depok, Senin (26/09)


Penyakit DBD, Erna menerangkan, merupakan penyakit yang ditularkan oleh Nyamuk Aedes Aegypti, di mana nyamuk ini menyukai air bersih yang tergenang dan menyukai baju-baju yang bergantung sebagai tempat hinggapnya.


“Nyamuk ini aktif di pagi dan sore hari,” terang Erna.




-
PENYULUHAN: Tim PKM Fakultas Kedokteran UPN "Veteran" Jakarta saat memberikan penyuluhan DBD di Desa Pabean Udik, Kabupaten Indramayu. Istimewa

Dari data yang didapat, sambung Erna, ternyata ada satu daerah, yakni Desa Pabean Udik yang angka kasus DBD-nya tinggi, sehingga untuk PKM kali ini, Fakultas Kedokteran UPN "Veteran" Jakarta memfokuskan pada daerah tersebut.


Erna mengungkapkan, Desa Pabean Udik merupakan daerah yang mayoritasnya berprofesi sebagai nelayan dan jumlah penduduknya paling banyak dari desa lain di Kabupaten Indramayu.


“Di sini kami berkoordinasi dengan pak Syamsul Kuwu Desa Pabean udik dan kepala Puskesmas yang dipimpin Dokter Hj. Nurkhasanah. Kami juga dibantu bidan desa, Ibu Dui yang sangat membantu proses pelaksanaan PKM dalam fokus penanganan atau angka kejadian DBD di Desa Pabean Udik,” ungkapnya.


Di Puskesmas Pabean Udin, kata Erna, program- programnya sudah berjalan cukup baik seperti berjalannya program Promosi Kesehatan (Promkes), Kesehatan Lingkungan dan juga ada bagian khusus yang menangani penyakit-penyakit tertentu, seperti penyakit menular dan penyakit tidak menular.


Pada kegiatan PKM di Desa Pabean Udin, Tim PKM Fakultas Kedokteran UPN "Veteran" Jakarta melakukan tiga kali kunjungan, pada kunjungan pertama pada awal September 2022 dalam rangka silaturahmi, berkenalan dengan pemangku wilayah setempat dan mendapatkan data tentang penyakit DBD.


“Kami berusaha mendapatkan data terkait insiden kejadian penyakit DBD yang terjadi di Desa Pabean Udik. Ternyata memang angka kejadiannya cukup tinggi. Sebab, dalam rentang Januari- Agustus 2022 terdapat 49 kasus, karena itu kami berusaha untuk memberikan berbagai macam pemahaman terkait DBD,” terang Erna.




-
INSERT: Perwakilan Dosen Fakultas Kedokteran UPN "Veteran" Jakarta, Erna Harfiani saat menyerahkan tanaman TOGA di sela-sela penyuluhan kesehatan Tim PKM Fakultas Kedokteran UPN "Veteran" Jakarta di Desa Pabean Udik, Kabupaten Indramayu. Istimewa

Erna menjelaskan, DBD sebenarnya penyakit yang dapat dicegah dengan memberantas dari vektornya. Gangguan keseimbangan cairan pada DBD sendiri sebenarnya terjadi karena pemecahan sel darah merah dalam tubuh dalam jumlah yang besar akibat infeksi virus Dengue, sehingga diperlukan penanganan untuk menjaga keseimbangan cairan dalam tubuh pasien.


Kata dia, yang paling penting dalam menurunkan angka kejadian DBD adalah tindakan preventif dan promotif, berupa peningkatan pemahaman tentang pentingnya melakukan 3M, yakni menguras tempat-tempat penampungan air, menutup tempat penampungan air, mengubur barang-barang yg dapat menjadi tempat jentik atau mendaur ulang yang menjadi tempat tergenangnya air, sehingga nyamuk tidak bisa berkembangbiak di sana.


“Dilakukan pula 3M Plus, yakni penggunaan lotion anti nyamuk untuk menghindari gigitan nyamuk Aedes aegypti terutama saat masuk musim penghujan datang, menggunakan kelambu saat tidur, kita juga diharapkan jangan menggantung baju-baju di luar sehingga dapat menjadi tempat hinggapnya nyamuk tersebut, selanjutnya ditambah dengan menggunakan tanaman pengusir nyamuk, seperti lavender, zodia dan lemon yang baunya tidak disukai nyamuk,” katanya.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Terkini

LDKS jadi Fondasi Kepemimpinan Siswa SMKN 3 Depok

Rabu, 17 Desember 2025 | 23:15 WIB

Perayaan Natal TK dan SD Kwitang 8 PSKD Penuh Sukacita

Senin, 15 Desember 2025 | 21:57 WIB
X