RADARDEPOK.COM – Dalam rangka merayakan Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila, SMPN 9 Depok di Jalan Raya Cipayung Nomor 27, Kecamatan Cipayung, menyelenggarakan pameran karya dengan tema besar Gaya Hidup Berkelanjutan dan mengangkat topik Sampahku Tanggung Jawabku. Pameran ini hanya disiapkan oleh kelas tujuh karena menerapkan kurikulum terbaru, yaitu kurikulum merdeka belajar.
Penanggung Jawab Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila SMPN 9 Depok, Sukmayati Zulkifli mengatakan proyek dari kurikulum Merdeka Belajar ini bertujuan untuk menumbuhkan dan menguatkan karakter, yakni berakhlak mulia terhadap alam, berpikir kritis dan kreatif.
“Tujuan Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila adalah penumbuhan dan penguatan karakter, salah satunya adalah berakhlak mulia terhadap alam, bernalar kritis dan kreatif. Supaya anak memiliki kepedulian terhadap lingkungan,” jelasnya, Jumat (14/10/2022).
Persiapan pameran dimulai dari 26 September 2022, diawali dengn edukasi tentang sampah, jenis-jenis sampah, dan cara mengolahnya. Bahkan, untuk mematangkan persiapan tersebut dan mendalami karakter berpikir kritis, siswa SMPN 9 Depok diajak mengunjungi Tempat Pembuangan Akhir (TPA).
“Anak-anak sampai ada kunjungan ke TPA, di sana anak diajarkan untuk bernalar kritis, melihat secara langsung tumpukan sampah yang menggunung dengan tinggi 35 meter. Akhirnya timbul kesadaran bahwa mereka harus mengendalikan sampah dari dalam diri sendiri dulu. Caranya dengan aktivitas-aktivitas yang dilakukan diantaranya bernalar kritis, mencoba menyelesaikan masalah, membuat mind mapping, poster bahkan ada yang membuat video,” ungkapnya.
Di tempat yang sama, Ketua Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila, Dyah Utari menjelaskan, karya-karya siswa kelas tujuh yang dipamerkan berasal dari bahan-bahan yang dipersiapkan dari rumah masing-masing siswa. Dengan koordinasi yang baik, setiap koordinator selalu mengingatkan dan mendata barang setiap harinya.
“Barang dipersiapkan anak sendiri yang dibawa dari rumah masing-masing. Siswa dibagi ke dalam beberapa kelompok. Dari pihak koordinator selalu mengingatkan apa bahan atau barang yang dibawa setiap hari lalu melapor kepada koordinator tersebut,” jelasnya.
Dengan kesuksean pameran ini, Sukmayati mengharapkan terdapat program baru yang selalu menumbuhkan dan meningkatkan karakter kepedulian lingkungan, dengan meminta siswa masing-masing membawa wadah makan dan minum.
“Harapan kedepannya, terus menumbuhkan dan meningkatkan karakter kepedulian tadi dengan cara membuat hari dimana anak membawa wadah. Boleh diisi, boleh tidak. Jika tidak diisi makanan ataupun minuman, agar jajana yang mereka beli tidak menggunakan pembungkus,” tutupnya. (mg5/rd)
Jurnalis : Audie Salsabila Hariyadi
Editor : Indra Siregar