RADARDEPOK.COM -SMAN 3 Depok melaksanakan kegiatan pendidikan kepramukaan yang diikuti oleh seluruh siswa, dari kelas 10 hingga 12. Kegiatan tersebut berlangsung selama 3 hari. Dimulai dari pukul 07.30-10.00 WIB.
Kegiatan tersebut merupakan suatu permainan yang penilaiannya dilihat dari karakter kerja sama siswa, dan karakter beraktivitas anak perkelompok, yang dikemas melalui permainan di dalam kegiatan kepramukaan, untuk memunculkan karakter masing-masing siswa.
Kini ada wajah baru di SMAN 3 Depok dengan adanya kegiatan pendidikan kepramukaan. Terlebih, peraturan mengenai kegiatan kepramukaan sudah dikeluarkan dalam Permendikbud tahun 2016.
"Sesuai sama Permendikbud, kegiatan pendidikan kepramukaan itu sudah ada sejak 2016, namun di SMAN 3 Depok belom berjalan, dan seharusnya para guru yang mengajar, namun khawatirnya ada salah dalam penyampaiannya, makanya diberikan kepada pembina Pramuka yang ada di sekolah tersebut," ucap Ari Bagus Riyanto pembina pramuka putra.
Permainan yang dilaksanakan di kegiatan pendidikan kepramukaan berjumlah lima, yaitu satu permainan besar atau yang diikuti oleh satu angkatan, kemudian empat permainan perkelas atau kelompok.
Permainan tersebut terdiri dari Rangking 1, soalnya yaitu mengenai pengetahuan umum, pengetahuan Indonesia dan pengetahuan kepramukaan, kemudian permainan kedua adalah permainan The Long Longer, ketiga permainan ranjau atau Swiper, keempat estafet sarung, dan kelima adalah permainan titian kehidupan.
Kegiatan kepramukaan dilaksanakan secara bertahap dari kelas 10 hingga 12, untuk melihat situasi dan kondisi yang memungkinkan untuk segala permainan. Setiap angkatan mempunya sistem rotasi permainan yang berbeda.
"Setiap angkatan permainannya sama semua cuman kita bedakan di sistem rotasinya aja,"ucapnya
Kegiatan itu merupakan aktualisasi, dan Permendikbud mewajibkan kepada seluruh peserta didik untuk mengikuti kegiatan pendidikan kepramukaan untuk menilai karakter masing-masing siswa.
Penilaian dilakukan oleh Kwatir Cabang (Kwarcab) Kota Depok, dengan didampingi oleh masing-masing wali kelas.
"Tim penilai nya atau juri itu dari Kwarcab Depok, dan wali kelas mendampingi murid-muridnya," ucapnya.
Ari Bagus Riyanto selaku pembina pramuka putra, menggunakan pola matrix atau penyebaran permainan, setiap siswa masing-masing bermain di tempat yang sudah ditentukan, dan untuk mengefisienkan waktu yang ada.
Dengan begitu, kegiatan ini harus berkaitan dengan ciri khas kepramukaan yaitu, kerja sama, gotong royong, dan komunikasi.
"Jadi yang dinilai oleh kami itu kerja sama seperti mencari solusi sesuai instruksi yang diberikan, kemudian aktivitas juga kita lihat," ucapnya.
Harapannya kegiatan ini menjadi wajah baru, dan kedepannya terus dikembangkan, dan bisa menjadi suatu contoh yang baik bagi sekolah lainnya.
"Kalo memang ini menjadigi sebuah hal yang positif, semoga bisa ditiru bagi yang lain, karna memang kita harus membuat kegiatan yang membedakan ekstrakurikuler dan kegiatan aktualitas, dan semoga ada ide-ide lain mengenai permainan yang lain," tutupnya.(mg9/rd)
Jurnalis : Herdyan Anugrah
Editor : Indra Siregar