RADARDEPOK.COM - Tidak mempunyai darah Sunda, namun Adriana bisa meraih juara satu tingkat Kota Depok, dan harapan dua tingkat Provinsi Jawa Barat, dalam ajang lomba Biatara.
Laporan : Herdyan Anugrah Triguna
Awan mendung sudah terlihat, dibarengi dengan selesainya ujian anak-anak di SMPN 07 Depok. Hari itu, siswa-siswa di sana kompak menggunakan baju batik yang beragam coraknya.
Para siswa bergerombol untuk pulang, suasana di sekolah yang tadinya sepi itu tiba-tiba menjadi riuh dengan suara anak-anak yang saling bercengkrama. Di antara riuh gerombolan anak-anak, terlihat seorang siswi cantik berprestasi yang berhasil meraih harapan dua Biantara Putri.
Dia adalah Adriana Elly Setyawan, siswi SMPN 07 yang berhasil meraih harapan dua Biantara Putri tingkat provinsi. Biantara merupakan lomba pidato atau keterampilan membaca umum menggunakan bahasa Sunda.
Sebenarnya, Adriana tidak mempunyai latar belakang keluarga yang bisa menggunakan bahasa Sunda, namun saat dirinya sekolah di Depok dia mendapatkan nilai bagus dari mata pelajaran bahasa Sunda, dan meraih juara satu tingkat Kota Depok pada dua bulan yang lalu, dan guru di sekolah SMPN 07 menyarankan untuk mencoba mengikuti Biantara tingkat provinsi.
"Dulu itu SDnya di Jakarta, terus orang tua, mamah itu dari Medan dan papah dari Jawa Tengah, jadi emang gak tahu tentang bahasa Sunda. Terus pindah ke Depok baru ada mata pelajaran bahasa Sunda , dan pernah dapet nilai yang bagus juga, sama pernah juara satu pidato se- Kota Depok ," ucap Adriana (8/11).
Awalnya dia hanya berpidato menggunakan bahasa Indonesia, dan perlahan mulai berlatih menggunakan bahasa Sunda. Persiapan yang diperlukan oleh Adriana sekitar dua bulan dengan durasi latihan setiap hari Jumat dari pukul 13.00 – 16.00 WIB. Lokasi latihan dilakukan di SMPN 01 Depok, hal ini dikarenakan pelatih Biantara hanya ada di sekolah tersebut.
"Awalnya pidato itu cuman di kelas aja, itu juga pake bahasa Indonesia, bukan pake bahasa Sunda," tuturnya.
Persiapan yang dilakukan Adriana untuk mengikuti lomba Tunas Bahasa Ibu yaitu, latihan berbicara,ekspresi wajah dan menghafal teks.
Tema yang dibacakan saat dia mengikuti Biantara tingkat provinsi yaitu ngamumulè bahasa Sunda atau mengembangkan dan melestarikan bahasa Sunda.
Dia mengaku dirinya adalah sosok yang pemalu, namun saat memasuki jenjang SMP dirinya jadi merasa percaya diri dan menyukai tampil di depan banyak orang, seperti mencoba berpidato dan terpilih menjadi perwakilan biantara dari SMPN 07.
"Awalnya saya itu pemalu, cuman pas masuk SMP jadi lebih percaya diri aja buat tampil, jadi saya juga lagi mencari minat bakat dan pidato sekarang jadi minat saya,"tuturnya.
Dengan begitu, dia mengakui tidak ada kendala selama proses latihan dan mengikuti lomba Biantara Tunas Bahasa Ibu di Pangandaran, Jawa Barat.
"Kendala si tidak ada ya paling cuman kayak grogi aja, tapi sekarang udah sedikit groginya," bebernya.
Harapannya dengan dia berhasil meraih juara satu tingkat kota dan harapan dua tingkat provinsi dia bisa mendaftarkan dirinya di SMAN yang dia inginkan.
"Saya berharap karena pernah meraih juara di tingkat kota dan provinsi bisa daftar di SMA yang saya inginkan," tutupnya. (*/rd)
Jurnalis : Herdyan Anugrah
Editor : Indra Siregar