Tokoh Perempuan Sukatani, Mpok Nuryuliani Resmi Daftar ke KPU Depok

RADARDEPOK.COM - Ribuan relawan dan simpatisan Partai Keadilan Sejahtera (PKS), tumpah ruah di Jalan Margonda Raya, dalam rangka mengantarkan puluhan Bakal Calon Legislatif (Bacaleg) DPRD Kota Depok, dari PKS mendaftarkan diri ke KPU Kota Depok.

Salah Seorang Bacaleg PKS yang ikut mendaftar ke KPU Depok adalah  Nuryuliani.

Nuryuliani adalah tokoh perempuan asal Kelurahan Sukatani, Kecamatan Tapos, yang dikenal sebagai dosen di perguruan tinggi di Depok, serta seorang pengusaha sukses.

Baca Juga: Imam Budi Hartono : PKS Menang, Anies Baswedan Presiden

Nuryuliani mengatakan, dia mendaftarkan diri untuk menjadi Bacaleg PKS, daerah pemilihan (Dapil) Tapos - Cilodong.

"Kami hari ini sudah mendaftar dan menyerahkan secara kolektif berkas pendaftaran, melalui DPD PKS Kota Depok, ke KPU Kota Depok," ujar perempuan yang akrab disapa Mpok Nuryuliani ini, Senin (8/5).

Dia menyebutkan, ada beberapa berkas pendaftaran yang dia serahkan ke KPU Kota Depok, sebagai syarat pendaftaran Bacaleg DPRD Kota Depok.

"Berkas yang saya serahkan seperti CV, ijazah tingkat SMA hingga S3, SKCK, dan surat keterangan tidak pernah jadi narapidana," beber dia.

Baca Juga: Maja dan Ibin Korban Meninggal Kecelakaan Bus di Guci Tegal Dimakamkan

Pada kesempatan ini, dia juga ingin mengapresiasi seluruh relawan PKS yang ikut hadir mengantar para Bacaleg menyerahkan berkas pendaftaran ke KPU.

"Saya mengapresiasi seluruh relawan, khususnya relawan Mpok Nuryuliani yang ikut hadir mengantar kami mendaftar ke KPU. Kehadiran mereka menambah semangat kami untuk berjuang menyerap dan merealisasikan aspirasi masyarakat di parlemen nantinya," terang dia.

Ketua DPD PKS, Imam Budi Hartono didampingi Bacaleg PKS, Mpok Nuryuliani.

Terpisah, Ketua Relawan Mpok Nuryuliani, Hendra berharap dalam waktu dekat KPUD sudah mengumumkan nomor urut seluruh Bacaleg. Dia juga berharap agar Mpok Nuryuliani mendapatkan nomor urut tiga besar di PKS.

"Kami berharap besar Mpok Nuryuliani nomor urutnya tiga besar pertama. Atau serendah - rendahnya nomor urut tiga," imbuh Hendra.***