RADARDEPOK.COM-Usai mendaftar ke KPU Kota Depok, pasangan calon walikota dan wakil walikota, Supian Suri dan Chandra Rahmansyah mulai diserang berbagai kampanye negatif atau black campaign.
Berbagai kampanye negatif yang menyerang pasangan Supian Suri dan Chandra Rahmansyah itu seperti penempelan stiker di baliho, pengrusakan baliho, hingga pencopotan baliho.
Tentunya, hal ini memantik reaksi keras dari relawan maupun pendukung pasangan Supian Suri dan Chandra Rahmansyah di Pilkada Depok 2024. Dalam waktu dekat, mereka akan melangkah tegas dengan melaporkan kejadian itu ke pihak berwenang.
Ketua Sahabat Supian Suri (SSS), Adi Gunaya mengungkapkan, pihaknya akan mengambil langkah tegas dengan melaporkan oknum tak bertanggung jawab itu kepada pihak berwenang, termasuk Bawaslu Kota Depok.
"Kita akan laporkan pengrusakan dan black campaign ini ke Bawaslu Kota Depok, dan pihak berwajib yang menangani masalah ini," ungkap Adi Gunaya kepada Radar Depok, Rabu (4/9).
Pria yang akrab disapa Adi Kumis itu menjelaskan, pengrusakan hingga kampanye negatif itu diduga berkaitan erat dengan elektabilitas Supian Suri yang kian melambung tinggi.
"Saya menilai ada yang panik, karena elektabilitas Supian Suri semakin tinggi, sehingga ada kampanye kotor yang menyerang pasangan Supian-Chandra," ujar Adi Kumis.
Meski begitu, Adi Kumis belum dapat memastikan pelaku di balik pengrusakan baliho hingga kampanye negatif terhadap pasangan Supian Suri dan Chandra Rahmansyah.
"Kita tidak menuduh pihak manapun, karena ini dilakukan oknum tak bertanggung jawab, nanti pasti akan terungkap siapa dalang di balik ini semua. Saya tidak menyebutkan pihak pihak yang melakukan pengrusakan termasuk dari lawan politik, kita lihat saja nanti," tegas Adi Kumis.
Yang jelas, kata Adi Kumis, pengrusakan dan kampanye negatif terhadap Supian Suri dan Chandra Rahmansyah itu dilakukan setelah pendaftaran ke KPU Kota Depok, beberapa waktu lalu.
"Saya rasa ada kepanikan dari segelintir manusia atas elektabikitas Supian Suri," tutur Adi Kumis.
Lebih lanjut, Adi Kumis menduga, pelaku pengrusakan dan kampanye negatif itu tidak mengerti apapun, sebab ada dalang di balik itu semua yang memerintahkannya.