"Kalau saya menduga, mereka ini suruhan dan tidak mengerti apa apa," jelas Adi Kumis.
Saat ini, beber Adi Kumis, tim relawan maupun pendukung Supian Suri dan Chandra Rahmansyah tengah bergerilya mengumpulkan bukti, untuk selanjutnya dibawa ke ranah hukum.
"Yang pasti juga temen temen relawan sedang mencari dan mengumpulkan bukti. Kita juga ingin tahu motif dan tujuannya itu apa," tutur Adi Kumis.
Di beberapa kasus, kata Adi Kumis, baliho pasangan Supian Suri dan Chandra Rahmansyah yang dipasang saat malam hari, langsung dicopot pada keesokan harinya.
"Malam ini dipasang, besok pagi udah gak ada. Yang harus diingat, 1 baliho yang dicopot akan kami ganti dengan 1.000 baliho baru," tegas Adi Kumis.
Di sisi lain, Supian Suri justru tampak asyik melakukan sosialisasi ke masyarakat Kota Depok dari berbagai kelompok. Hal itu dilakukannya untuk benar benar mewujudkan perubahan.
"Kota Depok bukan milik kelompok, tapi milik kita semua warga yang hidup di dalamnya," kata Supian Suri usai berkunjung ke Pura Tribhuana Agung Depok.
Karena itu, Supian Suri mengingatkan, masyarakat Kota Depok untuk bergotong royong menghadirkan perubahan dengan tidak membuat perpecahan di Pilkada Depok 2024.
"Untuk itu, mari kita bergandengan tangan jangan sampai ada perpecahan, wujudkan perubahan Depok maju yang inklusif, bukan eksklusif," tandas Supian Suri. ***