RADARDEPOK.COM – Anggota DPRD Kota Depok, Edi Masturo menaruh perhatian khusus, ihwal insiden robohnya rumah warga di RT1/19, Kelurahan Rangkapanjaya, Kecamatan Pancoranmas, Kamis (25/9).
Ketua Fraksi Gerindra itu turun langsung meninjau lokasi. Dirinya pun mendesak Pemkot Depok segera menyalurkan bantuan.
“Kasus ini harus menjadi bahan evaluasi serius dalam merumuskan kebijakan mitigasi resiko bagi rumah warga berpenghasilan rendah,” ungkap Edi Masturo.
Lebih lanjut, Edi Masturo menyentil program Rumah Tidak Layak Huni (RTLH), yang acapkali terjebak dalam pola seremonial, tanpa pemetaan kebutuhan nyata. Ia menyoroti rendahnya tingkat realisasi bantuan, baik dari sisi anggaran maupun percepatan pelaksanaan, sehingga banyak keluarga miskin tetap tinggal di rumah yang tidak aman.
“RTLH seharusnya menjadi benteng pertama, bukan sekadar angka dalam laporan”, ujarnya dengan nada kritis.
Ia juga menilai peran RT dan RW dalam hal ini sangat lemah. Mestinya, pengurus lingkungan tidak boleh hanya menjadi perpanjangan birokrasi administratif, tetapi harus aktif memetakan hunian rawan roboh dan mendesakkan intervensi cepat kepada dinas terkait.
“Jangan menunggu bencana, lakukan pendataan dini dan koordinasi lintas instansi”, tegasnya.
Wakil rakyat Dapil Pancoranmas ini menambahkan, keberlanjutan program perbaikan rumah harus disertai dengan mekanisme pengawasan publik.
Baca Juga: Banjir di Limo Depok Segera Tuntas, Begini Kata Anggota DPRD Edi Masturo
Transparansi alokasi anggaran, kata dia, wajib hukumnya. Dan juga, kriteria penerima manfaat, dan kecepatan realisasi menjadi kunci untuk menghindari praktik politisasi bantuan yang sering kali mencederai keadilan sosial.kala agar dapat diakses masyarakat dan diawasi bersama.
“Kita perlu basis data yang akurat agar kebijakan tidak hanya menambal sulam, tetapi menyelesaikan akar masalah”, ungkapnya.
“Ketika kota sibuk membangun pusat perbelanjaan, jangan lupakan warga yang bahkan tidak memiliki atap yang layak,” pungkas Edi. ***
JURNALIS : RISKY DWI LESTARI