“Mulai dari membangun infrastruktur perdamaian berjenjang, penggalangan agen juru damai pemilu dan pilkada melalui media sosial hingga aksi kampanye pemilu damai berkelanjutan,” ungkapnya.
Ia menyampaikan, terdapat 7 isu krusial di antaranya kesiapan penyelenggara, kerumitan dan beban kerja penyelenggara yang sangat berat serta bayang-bayang pelemahan Ekonomi 2023-2024 dan potensi tingginya praktik politik uang.
Baca Juga: Rekomendasi 5 Bebek Goreng Enak di Depok, Sekali Coba bikin Ketagihan
"Pemilu dan Pemilihan Serentak 2024 paling berbahaya secara teknis mengingat pemungutan suara dilakukan di tahun yang sama, akibatnya ada irisan pelaksanaan tahapannya dan saling terikat. Karenanya diperlukan kontijensi plan dan risk management," tutup Abdul Gofur. (mg4/NET)