politik

Muscam Golkar Cimanggis Disoal

Selasa, 7 Februari 2017 | 07:25 WIB
RADAR DEPOK.COM - Musyawarah Kecamatan (Muscam) Partai Golkar Cimanggis, Minggu (29/1), dipersoalkan keabsahannya. Diketahui, muscam saat itu menampuk H Tuin sebagai ketua periode 2016-2021. Adapun yang mempertanyakan muscam ialah S Riyanto, Ketua PK Golkar Cimanggis di era Babai Suhaimi memimpin DPD Partai Golkar Kota Depok. "Saya heran jadi gak jelas semua. Dari pimpinan DPD Partai Golkar Kota Depok, seharusnya ada koordinasi," tuturnya kepada Radar Depok, kemarin. Mantan Ketua Pengurus Kelurahan Partai Golkar Tugu itu menjelaskan, dirinya telah ditunjuk sebagai Ketua PK Golkar Cimanggis di Muscam Golkar Cimanggis pada 9 Oktober 2016. Sedangkan, Surat Plt Ketua DPD Golkar Kota Depok dari Pengurus DPD Golkar Jawa Barat diterima ke Babai Suhaimi pada 11 Oktober 2016. Sebagai informasi, di kurun tersebut ada peralihan ketua, dari Babai ke Farabi. "Surat Keputusan Plt itu, keluar dari DPD Golkar Jawa Barat pada 7 Oktober 2016. Jadi masih sah kan belum sampai ke Babai," jelas dia. Dijelaskan lagi, dalam pelaksanan Muscam Golkar Cimanggis yang terpilih H Tuin itu, kata dia, tidak etis. Pasalnya, sebelum dilaksanakan, tidak ada koordinasi dengan pengurus dan termasuk dirinya. "Iya, kalau dibilang kecewa pasti kecewa. Seharusnya ada pembicaraan, tapi ini tidak ada, karena semua kader Partai Golkar berkesempatan dalam pelaksaan Muscam Golkar Cimanggis," tegasnya. Terpisah, Ketua DPD Partai Golkar Kota Depok, Farabi A Arafiq menegaskan bahwa pelaksannan Muscam Golkar Kecamatan Cimanggis itu sah menurut peraturan AD/ART Partai Golkar. “Tidak sahnya dimana ya. Wong saya ketuanya. Yang ngomong siapa itu tidak sahnya ?. Pelaksanan Muscam pengurus kelurahan pun lengkap,” tegas Ketua DPD Partai Golkar Kota Depok, Farabi A Arafiq di Markas DPD Partai Golkar Kota Depok, kemarin. Ia menjelaskan, hasil muscam yang menasbihkan Riyanto sebagai ketua adalah tidak sah. Pasalnya, Surat Keputusan (SK) Plt Ketua DPD Partai Golkar Kota Depok, dari DPD Partai Golkar Jawa Barat sudah turun, sejak sebelum dilaksanakan Muscam Cimanggis oleh Babai. “Tanya Pak Yanto (Riyanto), kapan SK Plt itu keluar dari Jawa Barat. Dia (Yanto) melaksanakan Muscam itu setelah turun SK,” tegasnya. Farabi mengaku bila selama memimpin Partai Berlambang Pohon Beringin ini, selalu menjunjung tinggi peraturan organisasi partai. Ihwal masalah ini, ia anggap biasa. “Yang bagus-bagus kita rangkul dan mereka (kader) lama banyak yang masuk lagi ke Golkar,” tutupnya. (irw)

Tags

Terkini