politik

Gelar Pelatihan Budidaya Maggot

Senin, 13 Februari 2017 | 07:26 WIB
  BELAJAR : Peserta dari FKH Kota Depok saat melakukan pelatihan pelatihan budidaya maggot di area Situ Pengasinan, Sawangan. Foto: Irwan/Radar Depok Forum Komunitas Hijau (FKH) Kota Depok pada Sabtu (11/2) siang, menggelar pelatihan budidaya maggot (ulat kelapa sawit) di wilayah Situ Pengasinan, Kelurahan Pengasinan, Sawangan. Laporan : MUHAMMAD IRWAN SUPRIYADI, Radar Depok Kegiatan yang didukung oleh Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLKH) Kota Depok ini dilakukan untuk mendukung program Depok Zero Waste City. Karena dengan adanya pengembangan maggot mampu mengurangi jumlah sampah di Kota Depok. Di samping itu, pelatihan yang digelar di Joglo Nusantara, Pengasinan, Sawangan ini juga bertujuan untuk pengembangan pemberdayaan komunitas lingkungan yang ada di Depok. Karena maggot bila dikembangkan dengan baik, bisa menghasilkan nilai ekonomi bagi pembudidayanya. “Maggot ini makanannya sampah organik. Bisa dari sampah rumah tangga dan restoran. Jadi bisa mengurangi jumlah sampah di Depok. Harga jual per kilonya juga lumayan,” kata Kepala Bidang Pelayanan Kebersihan DLKH Kota Depok, Kusumo. Berdasarkan hasil penelitian tingkat protein pada maggot lebih tinggi daripada kroto (telur semut). Sehingga bagus untuk makanan ternak dan ikan. “Kalau dikasih buat pakan ke unggas atau ikan hasilnya lebih besar dan lebih cepat panen,” ujar pembicara pada pelatihan maggot yang juga CEO Biomagg, Aminudin. Maggot, kata Amin, karena tingkat proteinnya tinggi juga bisa dikonsumsi manusia. “Di beberapa negara seperti Thailand dan China maggot sudah dimakan. Saya sendiri juga sudah konsumsi maggot. Rasanya mirip udang,” ujar dia. Bahkan dalam video presentasi Amin, dapat dilihat beberapa negara Eropa sudah memproduksi maggot lebih profesional dengan nilai investasi triliunan rupiah. “Tadi itu video pabrik budidaya maggot. Sekilas bisa kita bayangkan bagaimana negara lain sudah serius mengelola sampah dengan memanfaatkan hewan maggot,” paparnya. Dengan satu ton sampah organik bisa menghasilkan 100 kilogram maggot. Di perusahaan Biomagg yang didirikan Aminudin sudah menghasilkan maggot hingga 3 ton per bulan. Sementara itu Ketua FKH Kota Depok, Heri Syaefudin mengatakan kegiatan ini sangat positif dan mendapat apresiasi baik. Terbukti dengan banyaknya anak muda yang hadir dari beragama komunitas. “Banyak anak muda hadir dari beragam komunitas, seperti Kamu Hijau, Earth Hour, Sakawana Bakti dan Depok Berkebun,” ujar Heri. Selain itu, tambah Heri, hadir juga mahasiswa dari beberapa univesitas. “Tadi juga datang perwakilan Gunadarma, UI, dan ITB,” katanya. Heri berharap agar kegiatan pelatihan maggot bisa sering dilakukan di Kota Depok karena bisa menyadarkan masyarakat pentingnya melakukan pemilah sampah. “Supaya orang sadar sampah yang menjijikan bisa menghasilkan peluang bisnis yang menjanjikan,” pungkasnya. (*)

Tags

Terkini