politik

Gelar Pengajian Bulanan, Dorong Perusahaan Rekrut Warga Asli Depok

Jumat, 12 Mei 2017 | 09:30 WIB
  AKRAB: Ketua DPD PAN Kota Depok, Igun Sumarno bersama dengan Walikota Depok, Mohammad Idris. Foto: Irwan /Radar Depok. Ketua DPD Partai Amanat Nasional (PAN) Kota Depok, Igun Sumarno, mengelar pengajian bulanan di kediamannya, Kampung Sidamukti, RW01, Kelurahan Sukamaju, Cilodong. Laporan: Muhammad Irwan Supriyadi /Radar Depok Tidak biasanya rumah orang nomor satu di DPD PAN Kota Depok ini  ramai, kemarin. Belakangan, karena disana sedang ada acara pengajian bulanan yang dilaksanakan pada tiap dua bulan sekali. Acara itu turut dihadiri Walikota Depok, Mohammad Idris, tokoh alim ulama, dan para masyarakat berbagai kalangan. “Ini giat pengajian bulanan. Kami gelar dua bulan sekali. Saya juga ucapkan terimakasih kepada Walikota Depok, Mohammad Idris, sudah menyempatkan hadir diacara ini,” ungkap Igun. Pengajian bulanan ini, kata Igun, sekaligus penutupan menjelang Ramadan. Sehingga, warga di Sukamaju fokus beribadah di bulan suci. Di kesempatan itu, Igun mengatakan bahwa dirinya ingin mendorong kepada perusahan yang berada di Kota Depok untuk lebih memperhatikan warga Depok, sehingga angka penganguran di Kota Depok menurun. “Saya berharap ada kebijakan kearifan lokal yang mengatur kebijakan bagaimana perusahaan bisa menerima karyawan warga lokal lebih banyak koautanya,kalau tidak khawatir penganguran bertambah, ini perlu perjuangan,” bebernya. Lalu tambah dia, pendidikan di Kota Depok perlu adanya peningkatan. Artinya, warga miskin bisa mengenyam pendidikan di sekolah negeri. Meskipun, untuk SMA Negeri sudah dialihkan ke Pemerintah Provinsi Jawa Barat. “Maka perlu diperhatikan lagi, begitupun dari legislatif dan esekutif harus bisa berusaha lebih baik lagi,” katanya. Walikota Depok, Mohammad Idris, menyatakan kegiatan pengajian yang digelar oleh Ketua DPD PAN Kota Depok ini bentuk dari visi pemerintah kota ini. Dalam sambutanya, Idris memberikan  yang bermanfaat bagi warga yang hadir di acara itu, seperti adanya panic button,  Halo Polisi dan banyak lagi. “Kegiatan ini bentuk visi Kota Depok yaitu religius, dan tentunya harus digelar lebih masif di tiap daerah,” tutup Idris. (*)

Tags

Terkini