SYUKURAN: Komisi B DPRD Kota Depok menggelar syukuran atas jabatan Ketua Komisi B yang dipegang Hermanto, dengan memotong tumpeng breng OPD Depok, belum lama ini. Foto: Irwan /Radar Depok.RADAR DEPOK.COM - 1 Ramadan tinggal hitungan hari. Komisi B DPRD Kota Depok telah sepakat menggelar inspeksi mendadak (sidak) bersama dinas terkait. Hal tersebut guna mengawasi harga barang kebutuhan selama Ramadan, termasuk di dalamnya pengawasan makanan kadaluarsa.
"Hadapi bulan puasa, kami akan sidak ke pasar bersama dinas terkait," ucap Ketua Komisi B DPRD Kota Depok, Hermanto, kepada Radar Depok, kemarin.
Adanya sidak, ujarnya, merupakan bentuk kekompakan pasukan di Komisi B. Hermanto pun berharap agar pasukannya dapat menjalankan tugas dengan baik, sesuai leading sector.
Selama Ramdan, beber dia, pihaknya akan pula menghelat Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan bank swasta dan Pemerintah Kota Depok. Tujuanya, agar program-program yang ada bisa terealisasi. Seperti saat ini, Komisi B tengah membuat Rancangan Peraturan Daerah (Raperda) Inisiatif Komisi B tentang pembinaan konsumen.
"Sudah masuk ke prolegda. Naskah akademiknya masih proses penyelesaian," katanya.
Politisi PDI Perjuangan ini menambahkan, Komisi B berniat untuk membuat Peraturan Daerah (Perda) pembentukan Perusahan Daerah (PD) Pasar. Selama ini, Depok hanya memiliki satu PD, yakni PDAM Tirta Asasta.
Namun, pembentukan PD Pasar masih dalam kajian dan saling berkoordinasi dengan dinas terkait. Dia menilai, untuk membentuk PD Pasar, sepertinya Depok belum siap.
Tetapi, Komisi B terus berupaya untuk mencapai terbentuknya perusahan daerah yang baru, demi Pendapatan Asli Daerah (PAD) bertambah.
"PD Pasar sudah kami bicarakan dengan teman-teman Komisi B dan dinas, tapi belum siap. Karena Depok ini hanya memiliki beberapa tempat saja, lalu pembentukan PD ini perlu tahapan agak panjang dan dikaji. Soal modal pun butuh modal besar," beber dia.
Terpisah, Ketua DPRD Kota Depok, Hendrik Tangke Allo, mengatakan bila menjelang Ramadan, dewan akan mengontrol harga barang di pasar. Artinya benar, akan melakukan sidak ke pasar-pasar. Bila tidak, khawatir harga barang kebutuhan pokok akan melambung seperti terjadi di tahun kemarin.
“Karena penyebabnya kurangnya kontrol dari Disperindag Kota Depok, sehingga saran saya segera lakukan kontrol ke lokasi seperti cek harga daging, ikan, sayuran, dan lainya,” kata Hendrik.
Terlebih, Hendrik meyakinkan ada indikasi mafia penimbunan barang kebutuhan pokok ada untuk mengambil keuntungan. Tegas dia, pemerintah harus bertindak dan antisipasi.
“Saya yakin pak walikota dan wakil walikota sudah antisipasi itu,” ucap Ketua DPC PDI Perjuangan Kota Depok itu.
Lebih lanjut, untuk antisipasi sudah harus mulai sidak untuk cek harga. “Termasuk gas ukuran tiga kilo, pun harus diantisipasi bila tidak ada itu celaka. Nanti mafia main lagi. Harus dilakukan cek ke lokasi,” ungkap pria yang akrab disapa HTA itu. (irw)