BUKBER: Pengurus DPC, PAC, Ranting, Anak Ranting, dan Cucu Ranting Partai Demokrat, buka bersama di kantor sekretariatnya, di Jalan Tole Iskandar, Kecamatan Sukmajaya. Foto: Irwan /Radar Depok RADAR DEPOK.COM - Sekretaris Mejelis Pertimbangan Daerah, DPD Partai Demkorat Jawa Barat, Irfan Suryanagara, memastikan bila pelaksanan Musyawarah Daerah (Musda) Partai Demokrat Jawa Barat, berlangsung setelah Ramadan. Hal ini, kata dia, mengingat keputusan Rakernas Partai Demokrat di Lombok, menyatakan bahwa Musda harus selesai paling lambat pada minggu ke dua Agustus. "Jadi melaksanakan Musda Demokrat di Jawa Barat, kemudian dilanjutkan Musyawarah Cabang (Muscab) di kota dan kabupaten," ungkap Irfan, kepada Radar Depok, saat berbuka bersama para pengurus DPC Partai Demokrat Depok, belum lama ini. Dari keputusan itu, pengurus DPC Partai Demokrat Kota Depok harus bersiap-siap melaksanakan Muscab. Namun dia menambahkan, pelaksanaan Musda dan Muscab lalu dilanjutkan Musancab (tingkat kecamatan) untuk menghadapi Pilkada Jawa Barat dan verifikasi KPU. "Saat ini kami (Partai Demokrat) sedang terus lakukan konsolidasi ke pengurus," ulasnya. Disingung soal Pilgub Jabar. Irfan menuturkan, Demokrat punya tiga calon yang mau diusung. Yakni, Ketua Komisi IX DPR RI, Dede Yusuf, Ketua DPD Partai Demkorat Jawa Barat, Mayjen TNI (Purn) Iwan R Sulandjana, dan Anggora DPR RI, Herman Khaeron . "Tetap nanti yang menentukan DPP," katanya. Ketua OKK DPC Partai Demokrat Kota Depok, Edi Sitorus, mengatakan bahwa dalam persiapan pilkada dan pileg, pihaknya sudah melakukan beberapa verifikasi pengurus PAC, Ranting, Anak Ranting, dan Cucu Ranting. "Sudah diverifikasi secara faktual dari PAC Cimanggis baru di Kelurahan Cisalak Pasar dan, Harjamukti, lalu PAC Cilodong itu kelurahan Sukamaju baru, dan PAC Pancoranmas itu di Kelurahan depok, dan Depok Jaya.Sisanya berlanjut," bebernya. Bila ditotalkan keseluruhan semua: 11 kecamatan dan 63 kelurahan, Demokrat punya 8.000 kader. "Pengurus Anak Ranting itu di tingkat RW, 1 orang dan Cucu ranting itu, tingkat RT ada tiga orang. Itu semua tidak sekedar didata. Tapi mengetahui keberadaan mereka, tugas mereka, bagaimana menjembati persoalan dari kepanjangan tangan," katanya. (irw)