BERI PEMAPARAN: Wakil Walikota Depok, Pradi Supriatna, memberikan sambutan dalam kegiatan Pemkot Depok, beberapa waktu lalu. Foto: Irwan /Radar DepokRADAR DEPOK.COM - Calon anggota Panitia Pengawasan Pemilu (Panwaslu) Kota Depok akan segera dijaring oleh Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Jawa Barat melalui Tim Seleksi (Timsel). Tentu saja, mereka dipersiapkan untuk bertugas di Pilgub Jabar 2018.
Nah, agar proses ini berjalan lancar dan terpilih anggota Panwaslu yang mumpuni. Wakil Walikota Depok, Pradi Supriatna, meminta agar timsel harus benar-benar transparan dan selektif dalam menjaring setiap calon yang ada. Sehingga nantinya dapat dipercaya publik.
Sehingga, kata dia, pelaksaan Pemilu kedepan: Pileg, Pilkada, dan Pilres, bisa sesuai peraturan. Tentangan Pemilu, ujarnya, sangatlah berat.
“Lembaga penyelenggara pemilu harus digawangi oleh orang-orang yang ideal. Jangan asal saja,” ungkap Pradi kepada Radar Depok, kemarin.
Politikus Partai Gerindra itu menginginkan dalam pelaksaan seleksi Panwaslu, harus benar-benar memilih orang yang berintegritas, berkualitas, dan intelektual. Bahkan, semua persyaratan harus dipenuhi, seperti syarat pendidikan yang minimal S-1, harus dipenuhi oleh seluruh peserta.
“Aturan harus dipenuhi, agar tidak terjadi hal yang tidak diinginkan di kemudian hari,” tegas dia.
Bahkan, dia akan melakukan protes keras jika ada salah satu peserta seleksi ini lolos dengan syarat administrasi yang kurang maupun lainnya. “Kalau memang dilanggar, saya akan melakukan protes. Pasti itu,” terangnya Pradi.
Terlebih, dia mengatakan, jangan sampai nanti adanya peserta titipan. Karena ini menyangkut kepentingan bersama terutama dalam hal transparasi politik. Semua harus netral dan fair serta terbuka tanpa ada titip menitip.
“Hari gini masih ada titipan. Udah gak zaman bro,” pungkasnya. (irw)