RADAR DEPOK.COM – Kepala Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM (Kakanwil Kemenkumham) Jawa Barat, Indro Purwoko memuji keberadaan pesantren di dalam Rutan Kelas IIB Kota Depok. Menurutnya, hal tersebut bagus. Menjadi salah satu faktor terciptanya kondusifitas di rutan.
“Saya sudah lihat pesantrennya. Sebuah inovasi yang bagus. Bisa diteruskan,” ungkapnya kepada Radar Depok usai menggelar kunjungan kerja di Rutan Kelas IIB Kota Depok.
Ia mengatakan, menjalin komunikasi dengan warga binaan menjadi hal wajib bagi petugas rutan. Sehingga keamanan di dalam rutan dapat terjaga. Langkah ini, kata dia, menjadi alternatif dalam menyiasati kekurangan penjaga. “Di Depok, saya tahu bisa empat penjaga, mesti mengawasi 950 warga binaan. Tapi saya lihat, semua berjalan lancar. Kuncinya, sentuh hatinya (warga binaan),” terang dia.
Lebih lanjut, tambah Indro, bila bicara angka ideal, pebandinganya 1:25. Artinya, satu penjaga mengawasi 25 warga binaan. Namun hal tersebut cukup sulit direalisasikan.
“Bujet anggaran dan moratorium pegawai menjadi kendala,” bebernya.
Meski demikian, tahun ini kemenkumham membuka 17.500 lowongan pegawai. 14 ribu diantaranya diplot sebagai petugas pengamanan. “Mudah-mudahan bisa dimaksimalkan dalam peningkatan pelayanan,” tambahnya.
Indro menambahkan jika agendanya berkunjung ke rutan, guna memastikan sistem berjalan baik. Tidak ada hal yang aneh-aneh. Semisal, keberadaan sel mewah. Selain juga, agar segala prosedur dapat berjalan transparan.
“Hasilnya di Depok bagus. Cuma memang pegawainya sedikit. Sudah maksimal. Saya juga dengar ada buaya (penjaga). Bagus kok,” tukas dia.
Sementara itu, Kepala Rutan Kelas IIB Kota Depok, Sohibur Rachman mengatakan, selama ini pihaknya memang menjalin hubungan hati ke hati bersama warga binaan. “Guna meredam potensi konflik. Anak-anak (warga binaan) juga saya arahkan masuk pesatren. Kami juga bangun rumah ibadah di dalam rutan,” tandasnya. (jun)