politik

Sisi Lain Wakil Walikota Depok Naming Berpulang, Pradi: Depok Kehilangan Putra Terbaik

Selasa, 12 September 2017 | 07:30 WIB
Kota Depok berduka, kemarin. Salah seorang putra terbaiknya, Naming D Bothin kembali ke pangkuan Allah SWT. Naming berpulang pada usia 72 tahun, akibat sakit yang cukup lama ia derita. Banyak yang hadir ke rumah duka guna melepas salah satu tokoh berpengaruh di Kota Sejuta Maulid ini. Tak terkecuali, Wakil Walikota Depok, Pradi Supriatna. Dia datang bersama rombongan dari Pemkot Depok. Laporan: Junior Williandro BERDUKA: Wakil Walikota Depok, Pradi Supriatna mencium Almarhum Naming D Bothin, di rumah duka, Jalan Haji Muslih, RT02/02, Kelurahan/Kecamatan Beji, kemarin. Lepas memimpin apel pagi di Balaikota Depok, kemarin pagi, Pradi tak langsung menuju ruang kerjanya. Ia justru berjalan agak cepat  menunju kendaraan dinasnya yang sudah menunggu. Mimik wajahnya nampak datar. Cenderung menyembunyikan sedih. Beberapa saat sebelumnya, Ketua DPC Partai Gerindra Kota Depok itu memang menerima kabar duka. Dirinya diberi tahun jika Ketua DPRD Kota Depok periode 2004-2009, Naming Djamhari bin Bothin atau akrab dikenal Naming D Bothin meninggal dunia. Makanya pagi itu, ia bergegas menghampiri rumah duka guna bertakziah. Tak sampai 15 menit dari Balaikota Depok, Pradi tiba di rumah duka, di Jalan Haji Muslih, RT02/02, Kelurahan/Kecamatan Beji. Dari dalam rumah, menggema lantunan ayat suci surah Yasin. Di ruang tamu berbaring jenazah Naming, yang wajahnya ditutup kain transparan. Dengan langkah gemetar, Pradi kemudian bersimpuh di samping jenazah Politikus Golkar itu. Air matanya pun tumpah. Tak sampai mengharu biru memang, tapi jelas Pradi cukup terpukul atas musibah ini. Ia kemudian melantunkan doa agar seluruh amal semasa hidup Naming, diterima Allah SWT. “Banyak yang patut kita contoh dari Almarhum. Yang paling kentara, beliau memiliki sifat humble atau rendah hati, serta sangat welcome kepada siapa saja,” ujar Pradi kepada Radar Depok. Pradi bukanlah satu-satunya yang merasa kehilangan akan sosok Naming. Karena tepat berdiri di samping Pradi, perempuan berkerudung biru dongker sudah sembap berlinang air mata. Dia adalah Nina Suzana, Kepala Badan Keuangan Daerah (BKD) Kota Depok, putri dari Naming D Bothin. Pradi pun menjabat tangan Nina, menunjukan duka cita mendalam. “Luar biasanya beliau itu tak pernah menunjukan marah. Karena selalu bisa membalut situasi dengan canda. Dengan humoris,” terang Pradi. Makanya dengan tegas Pradi berujar bila dengan berpulangnya Naming, Kota Depok kehilangan salah satu putra terbaiknya. Lebih-lebih dalam dunia politik, Bang Pradi-sapaannya-menyebut bila Almarhum adalah gurunya. “Dia pernah bilang ke saya. Lu kalo mau jadi orang, kudu bener. Hati-hati dengan kata-kata lu. Jangan banyak berprasangka,” ujarnya meniru ucapan Naming. Dia pun menyebut bila Naming adalah figur yang menjunjung tinggi keberagaman atau plurarisme. “Sangat welcome, baik itu masyarakat ataupun dari pejabat. Suku dan agama sangat diterima. Depok kehilangan putra terbaik,” tuturnya. Pradi mengenal Naming itu sudah lama. Bahkan sejak masih duduk di bangku sekolah. Ia acapkali main ke kediaman Naming. Pradi berteman dengan putri Naming. “Kalau Kak Nina itu kakak kelas saya. Kalau diceritakan memori saya dengan beliau, tak akan selesai 100 halaman,” tambah dia. Ada satu ilmu yang dimiliki Naming, yang kini diadopsi oleh Pradi. Pola pendekatan sederhana. Kata dia, Naming itu jika mendapat undangan selalu hadir. Tak pandang yang mengundang. Itu yang mungkin yang memberi kesan buat masyarakat Depok. Mereka kehilangan sosok ceria itu. “Saya benar-benar kehilangan. Insya Allah berpulang dalam keadaan baik. Amin,” tuturnya. Jenazah disalatkan dua kali. Pertama di Musala Al Hikmah, Beji dan Masjid Al Muhajidin, Kukusan. Selepas Salat Zuhur ia dikebumikan di TPU Kukusan, Jalan HM Usman. (jun)

Tags

Terkini