ILUSTRASI: Pengurus PC NU dan pihak Bank Mandiri jalin kerjasama Kartanu. Foto: Irwan/Radar DepokDEPOK - Menanggapi teros asusila remas payudara yang beberapa hari ini meresahkan kaum hawa di Jalan Raya Margonda. Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kota Depok, menilai bila hal ini perlu disikapi dan ditindak secara tegas, termasuk pengawasan dari pihak berwenang.
Ketua PCNU Kota Depok, R Salamun Adiningrat, untuk mencegah kasus itu terjadi lagi, memang diperlukan pengawasan yang cukup di lokasi tertentu, sehingga memungkinkan pihak keamanan segera tahu ada aksi kejahatan.
"Sehingga bisa langsung ditindak dan dihentikan," kata Salamun kepada Radar Depok kemarin.
Terjadinya teror asusila di Jalan Margonda ini, menurutnya, secara umum kejahatan terjadi karena bertemunya niat dan kesempatan, maka terjadi itu kasus.
"Tidak mungkin terjadi ada kejahatan, tanpa niat dan kesempatan yang didapat pelaku," paparnya.
Yang kedua, lanjut dia, karena ini terkait kejahatan susila dan umumnya korbannya wanita, maka kaum wanita dituntut mampu jaga diri.
Jaga diri di sini dalam pengertian luas, yakni selain mampu langsung berhadapan dengan para penjahat, juga mampu berperilaku preventif dengan berbusana yg sopan.
"Selain itu para wanita juga faham harus lapor kemana jika teror itu benar-benar terjadi," ulasnya.
Terlepas pandangan agama apapun, ia menilai, perilaku seperti itu sangat tidak normal dan di luar batas kemanusiaan. Perilaku yang di luar normal biasanya karena pengaruh sesuatu yang bersifat adiktif (candu).
"Tayangan pornografi adalah candu. Pencegahannya selain pendidikan karakter lewat berbagai kegiatan keagamaan juga tindakan tegas pemerintah dalam memblokir situs porno," pungkasnya. (cky)