RICKY/RADAR DEPOK BERKUMPUL: Suasana saat Halaqoh Ulama Nasional di Pondok Pesantren Al-Hikam, Kelurahan Kukusan, Beji.Kegiatan Halaqoh Nasional Ulama Pesantren Dan Cendekiawan Gerakan Dakwah Aswaja Bela Negara telah dibuka. Acara yang digelar oleh Pesantren Al-Hikam bekerjasama dengan Kementerian Pertahanan RI telah menghadirkan 200 ulama dan cendekiawan se-Indonesia.Laporan: RICKY JULIANSYAH
Halaqoh Ulama Nasional di Al-Hikam Beji yang menghadirkan 200 ulama dan cendekiawan se-Indonesia. Seluruh pandangan, ide dan gagasan dituangkan dalam forum tersebut.
Seperti yang disampaikan Rektor Universitas Indonesia (UI) M. Anies yang turut hadir dalam Halaqoh tersebut mengungkapkan, saat ini bangsa Indonesia menghadapi berbagai ancaman yang bukan hanya fisik semata. Untuk itu, lanjutnya, bela negara saat ini bukanlah mengangkat senjata.
"Dalam menjaga NKRI melalui bela negara harus melibatkan semua elemen, yaitu, ulama, umaro, Perguruan Tinggi dan lainnya. Fungsi pada Perguruan Tinggi adalah pada pendidikan," katanya.
Anis menuturkan, sekarang memang belum diperlukan bela negara secara fisik dengan mengangkat senjata. Tetapi lebih keada penguatan ideologi bangsa dan cara berfikir. Dari sini, perguruan tinggi mencetak generasi yang tanggungjawab. Sehingga, bisa menjadi mitra dalam menyelesaikan dan menjawab tantangan global.
"Demi jaga keutuhan, cara tepat dengan melibatkan dunia pendidikan. Kita sadari bagaimana medsos menjadi ancaman keutuhan bila menyampaikan negatif. Tentunya bila ada kesamaan pemahaman tentang ke-Indonesia-an, maka bisa menjadi filter tersendiri," terangnya.
Menurutnya, salah satu upaya dalam pendidikan adalah dengan menekankan kembali dalam kesamaan pemahaman ke-Indonesia-an. Ia menilai, perwujudannya melalui nilai pancasila, Bhineka Tunggal Ika, UUD 45 dan lainnya.
"Perlu dicari metode menanamkan nilai pancasila sejak dini. Tidak bisa anak sekarang disuruh menghafal pancasila dan P4. Tentunya, generasi milenium beda dalam penyampaian dan metodenya," paparnya.
Pengasuh Pesantren Al-Hikam Depok, KH. Yusron Ash-Shidqi menilai, tugas bela Negara bukan saja Pemerintah. Namun, lanjutnya, semua elemen turut aktif. Ia menambahkan antara Ulama dan Umaro memiliki kesamaan dalam maslahat. Terlebih lagi, dalam upaya menjaga keutuhan NKRI.
"Al-Hikam adalah rumah Aswaja dalam menegakkan dan menjaga NKRI. Acara yang digagas Alm. KH. Hasyim Muzadi merupakan upaya menyatukan visi misi Ulama Umaro menjadikan Aswaja dan Bela Negara sebagai sumbangsih pada NKRI," tandasnya. (*)