RICKY/RADAR DEPOK KOMPAK: Fraksi Demokrat DPRD Kota Depok saat melakukan sesi foto   DEPOK – Setelah ditingkat pusat dan Jabar mantap mengusung Deddy Mizwar dan Ahmad Syaikhu (Demiz-Syaikhu) sebagai calon Gubernur dan wakil Gubernur pada Pilgub Jabar 2018. DPC Demokrat Kota Depok tengah meramu strategi untuk memenangkan calon yang diusung. Konsepnya sendiri adalah sambil menyelam minum air. “Terkait Pilgub, DPC dan Fraksi diundang oleh Ketua DPD Jabar yang baru, Irfan Suryanagara. Ternyata di sana kami dikenalkan dan disosialisasikan, pertama perkenalan Deddy Mizwar sebagai Ketua MPD (Majelis Pertimbangan Demokrat) Jabar,” kata Ketua Bidang Organisasi Kaderisasi dan Keanggotaan (OKK) DPC Partai Demokrat, Edi Sitorus kepada Radar Depok. Selanjutnya, sambung Edi, Demiz juga disosialisaikan menjadi calon Gubernur dari Partai Demokrat bersama Ahmad Syaikhu dari Partai Keadilan Sejahtera (PKS). “Dia (Syaikhu) adalah Wakil Walikota Bekasi saat ini. Jadi koalisinya adalah PKS, PAN dan Demokrat. Memang itu calon kami dari Demokrat,” terang Edi. Tugas bagi pengurus dan kader di DPC Partai Demokrat Kota Depok di bawah, lanjut Edi, adalah bagaimana memenangkan  pertarungan Pilgub tersebut, khusus di Kota Depok. Tentunya, kata Edi, dalam memenangkan itu harus ada strategi. “Nah ini yang sedang kita ramu, strategi seperti apa. Tapi, konsep kami sambil menyelam minum air,” paparnya. Di sisi lain, pihaknya berupaya memenangkan Demiz-Syaikhu di Kota Depok, di sisi lain konsolidasi berjalan untuk pemenangan ini. Sebab, Demokrat Depok mau membentuk anak cucu ranting sekaligus menyosialisasikan sosok calon gubernur dan wakil gubernur yang diusung Partai Demokrat untuk Pilgub Jabar. “Dalam waktu dekat ini sudah berjalan proses administrasi untuk Verifikasi faktual di Kelurahan Cilangkap, Tapos untuk membuat anak cucu ranting, atau pengurus Demokrat di tingkat RT dan RW,” ungkapnya. Saat ini, sudah ada Sembilan kelurahan dari 63 kelurahan yang ada di Kota Depok. Di Cilangkap sendiri sudah masuk datanya dan sedang melakukan proses verifikasi administrasi, baik dari keabsahan dan kebenaran KTP-nya. “Terus satu rumah kan tidak boleh. Nah itu sedang kami coba, setelah OK baru kita verifikasi faktual, sekaligus sosialisasi Demiz-Syaikhu,” ujarnya Jadi, Edi menambahkan, pengurus dan kader di tingkat RT RW untuk Kota Depok sangat terdata. Bahkan saat acara Demokrat di bulan Ramadan kemarin, sekitar 1080 orang hadir, satu pun tidak ada yang bukan kader Demokrat. “Itu sudah kami verifikasi faktual dan itu sebenarnya ini test case buat kami, yang sudah kita verifikasi, benar tidak mereka mau, ternyata 97 persen hadir,” ucapnya. (cky)