FOTO: Sri Utami, Anggota Komisi C DPRD Kota Depok
DEPOK - Komisi C DPRD Kota Depok menilai upaya penanganan dan pengelolaan sampah di Depok tidak kalah dengan DKI Jakarta. Pandangan ini muncul, usai mereka melakukan studi banding ke Suku Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (Sudin LHK) Jakarta Selatan.
Hal tersebut diucapkan Anggota Komisi C DPRD Kota Depok, Sri Utami saat disambangi Radar Depok ke ruangannya, di Gedung DPRD Kota Depok, Kamis (1/3).
“Problem persampahan di Jaksel kurang lebih sama dengan Kota Depok. Timbul sampah 1300 ton/hari dengan kapasitas angkut 1000 ton dan sisa di lapangan masih ada 300 ton,” kata Sri Utami.
Menurut Politikus PKS ini, semua sampah dibuang ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Bantar Gebang, sementara usia Bantar Gebang sendiri diperkirakan hanya bisa menampung sampah sampai 3 atau 4 tahun lagi.
“Pendekatan yang digunakan mulai dengan penyelesaian sampah dari sumbernya (rumah tangga). Jadi Depok tidak kalah lah, kita sudah mulai lebih dulu,” papar Sri.
Ia mencontohkan beberapa pengelolaan sampah dari sumbernya, seperti menggalakan peran masyarakat melalui bank sampah. Menurut Sri, kota sejuta belimbingt sudah lebih maju, hanya saja kemampuan anggaran DKI Jakarta lebih besar.
“Maka peralatannya jauh lebih bagus dan modern, seperti mereka (Pemkot Jaksel) sudah punya compactor, truk pengangkut sampah organik dan truk penyapu jalanan 12 unit. Sementara, di Depok sendiri baru memiliki satu unit dan itupun pengadaannya baru-baru ini saja,” beber Sri.
Selain itu, Sri menambahkan, Pemkot Jaksel pun kedepannya akan mengembangkan penanganan masalah sampah dengan metode inceneratir yang ramah lingkungan. Ia menganggap penanganan dan pengelolaan sampah di Depok sudah on the track. Bahkan, Kota Depok sudah berhasil meraih Piala Adipura untuk kategori kota metropolitan.
Untuk itu, kedepannya memang harus mengefektifkan anggaran yang ada, melakukan pemberdayaan masyarakat dan memaksimalkan peran serta masyarakat dalam penanganan sampah. “Ini tentunya harus ada dukungan pemerintah, agar masyarakat tetap bersemangat mengelola bank sampah,” ucap Sri. (cky)