RICKY/RADAR DEPOK RELIGIUS: Pasangan Cagub dan Cawagub yang diusung PDI Perjuangan, Hasanah dan Pengurus DPD serta DPC PDI Perjuangan Kota Depok doa bersama sebelum berangkat ke debat publik kedua Pilgub Jabar 2018 yang diselenggarakan di Balairung UI, Depok, Senin (14/5).DEPOK - Sebelum menghadiri debat publik kedua, di Balairung Universitas Indonesia (UI). Pasangan TB Hasanuddin dan Anton Charliyan (Hasanah) mengadakan doa bersama pengurus DPD, DPC dan kader PDI Perjuangan, di Hotel Bumi Wiyata, Jalan Raya Margonda, Depok, Senin (14/5).
Dalam kesempatan tersebut, Cagub Jabar, TB Hasanuddin mengatakan, untuk persiapan menghadapi debat publik kedua, pihaknya sudah melakukan blusukan ke beberapa daerah di Kabupaten/kota di Jabar.
"Kami melihat beberapa daerah yang tidak dirangkul pemerintahan periode sekarang," kata kang Hasan saat diwawancara awak media.
Dari blusukan tersebut, pihaknya memiliki solusi positif untuk kepentingan rakyat dan dibeberkan di Debat Publik kedua Pilgub Jabar 2018. Sehingga, kegiatan itu tidak hanya berbalas pantun.
"Jangan sampai menghabiskan anggaran. Tapi harus bermanfaat banyak. Nanti yang akan dibeberkan banyak, termasuk permasalahan yang menyangkut pidana," papar Kang Hasan
Sementara Cawagub Jabar, Anton Charliyan menambahkan pada Debat Publik ini memberikan pencerahan bagi masyarakat, dan mengetahui kualitas dari Paslon.
"Di sini kami sedikit di uji, bagaimana penjabaran program kerja kami dan mengatasi permasalahan yang ada di Jabar," imbuhnya.
Pada kesempatan itu, kang Anton juga mengucapkan turut berduka cita atas kejadian di Mako Brimob Kelapa Dua, Gereja di Surabaya dan Polrestabes Surabaya. "Mungkin hanya kami yang merespon cepat dengan mengadakan aksi damai 1.000 lilin di tiap DPC PDI Perjuangan," terangnya.
Ia menilai, masalah bom bukan gerakan agama, tapi kaum radikal yang disponsori jaringan internasional, seperti yang terjadi di timur tengah yang ujungnya syahwat politik.
"Karena yang dihancurkan umat lain dan satu lagi polisi. Ini ada agenda tersembunyi yang tengah ditelusuri pemerintah. Kami terdepan menghadapi radikalisme dan intoleransi," tandasnya. (cky)