RICKY/RADAR DEPOK HIJAU: Anggota Komisi X DPR RI dari Fraksi Partai Gerindra, Nuroji bersama warga saat panen sayur hidroponik di Kampung Stangkle RT01/016 Kelurahan Kemiri Muka, Kecamatan Beji, Minggu (25 /11).DEPOK - Masyarakat di RW16, Kelurahan Kemirimuka, Kecamatan Beji dan Kelurahan Krukut, Kecamatan Limo melakukan panen raya tanaman sayur melalui sistem hidroponik di kebun Rambutan, Kampung Stangkle RT01/16, Kelurahan Kemirimuka, Kecamatan Beji, Minggu (25 /11).
Panen raya tersebut merupakan hasil penerapan teknologi tepat guna yang diselenggaran Pusat Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (P3M) Politeknik Negeri Jakarta (PNJ) bekerjasama dengan Kemenristek Dikti, dan anggota DPR RI Komisi X Fraksi Gerindra, Nuroji.
Ketua P3M PNJ, Ida Nurhayati kepada wartawan mengatakan program seperti ini sebenarnya sudah dilakukan P3M PNJ di sejumlah tempat beberapa tahun lalu.
Dia mengatakan, sebagai akademisi harus melaksanakan Tri Darma Perguruan Tinggi yaitu program pengabdian masyarakat, dan kali ini dilakukan program penerapan teknologi tepat guna berupa penanaman sayur melalui sistem hidroponik.
"Program ini berhasil kami terapkan kepada masyarakat. Hanya butuh waktu 40 hari saja, mulai dari pembibitan dan diakhiri dengan panen raya. Mudah-mudahan ini bisa berkelanjutan dan diterapkan masyarakat di rumah masing-masing,"katanya.
Dia menambahkan pihaknya akan terus melakukan monitoring untuk melihat kelanjutan program ini di masyarakat.
Direktur PNJ, Abdillah dalam kesempatan itu berharap keberhasilan penerapan program penanaman sayur melalui sistem hidroponik ini harus terus dikawal dan di monitor secara rutin. Karena pihaknya membutuhkan laporan dari masyarakat yang telah menerima program penerapan teknologi tepat guna ini.
“Kalau tidak ada laporan dari masyarakat terkait program ini, tentunya kami tidak bisa berbuat apa-apa. Namun, demikian PNJ siap mengawal dan membantu masyarakat demi pelaksanaan Tri Darma PNJ,"katanya.
Anggota Komisi X DPR RI dari Fraksi Partai Gerindra, Nuroji menilai program ini sangat menarik karena dilakukan ditengah warga Depok yang memiliki keterbatasan lahan untuk menanam.
"Di Kota Depok tidak ada lahan pertanian. Sekalipun ada, itu milik orang lain," tutur Nuroji.
Karena itu, diterapkan teknologi pertanian modern menanam sayuran hidroponik tanpa membutuhkan lahan luas.
"Mudah-mudahan program ini bisa memicu masyarakat untuk terus mempelajari dan mengikuti teknologi serta cara berusahanya," pungkasnya. (cky)