SERBA-SERBI : (dari kiri) Politisi PKS, M. Supariyono didaulat menjadi Ketua DPRD Kota Depok sementara. FOTO : AHMAD FACHRY/RADAR DEPOKTepat pukul 09.00, sebanyak 50 anggota DPRD Kota Depok mulai menjalani prosesi pelantikan dewan terpilih periode 2019-2024, di gedung DPRD Kota Depok, kemarin (3/9). Terdapat hal unik dijumpai selama pelantikan tersebut.Laporan: Ricky Juliansyah - Depok
Deretan anggota dewan laki-laki tampak begitu gagah mengenakan jas dan sepatu pantofel, sedangkan keanggunan terpancar dari seluruh anggota dewan perempuan dengan kebayanya saat pengambilan sumpah jabatan pada pelantikan Anggota DPRD Kota Depok periode 2019-2024, di gedung DPRD Kota Depok, Selasa (3/9).
Pada acara tersebut, politisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) M. Supariyono didaulat menjadi Ketua DPRD Kota Depok sementara. Hal itu ditandai dengan pemberian palu dari Hendrik Tangke Allo sebagai Ketua DPRD Depok periode 2014-2019, kepada Supariyono. Sementara Yeti Wulandari dari partai Gerindra mengisi posisi Wakil Ketua DPRD Kota Depok sementara, hingga alat kelengkapan dewan terbentuk.
“Sejak palu rapat paripurna diserahkan kepada kami, tugas baru ini akan dilaksanakan sebaik-baiknya,” kata Supariyono, yang juga sebagai salah satu pengurus DPW PKS Jawa Barat ini.
Penunjukan M. Supariyono dan Yeti Wulandari merujuk PKS dan Gerindra merupakan pemenang suara terbanyak, dimana PKS 12 kursi dan Gerindra mendapatkan 10 kursi.
Berdasarkan hasil penghitungan Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Depok dalam Pileg 2019, PKS mendapat 12 kursi, Gerindra 10 kursi, PDI Perjuangan 10 kursi, Partai Golkar lima kursi, PAN empat kursi, PKB tiga kursi, PPP dua kursi, dan PSI satu kursi.
Sisi unik lainnya, yaitu dari 50 anggota DPRD Kota Depok yang berhasil menjabat anggota dewan periode 2019-2024, ada sosok menarik, yakni Habib Syarif Gasim Husin Al Attas. Habib Gasim menjadi anggota DPRD termuda dengan usia 25 tahun, yang sukses mendulang suara untuk menduduki jabatan Legislatif Kota Depok. Sebagai kader PKS, ia mengaku bukanlah berasal dari keluarga politisi.
"Kebetulan di keluarga saya cuma saya yang terjun ke politik, background saya pendakwah," ujar Habib kepada Wartawan usai pelantikan, Selasa (3/9).
Ayah satu orang anak ini mengaku, dirinya baru terjun ke politik sekitar delapan bulan lalu yang mendaratkan pilihannya kepada PKS sebagai kendaraannya menuju kursi DPRD Kota Depok.
Alasan ingin memperbaiki kondisi pendidikan khususnya pendidikan agama, Habib mantap maju sebagai wakil rakyat demi tercapainya tujuan diri.
"Saya punya beberapa majelis yang saya asuh, setiap kali mau adakan acara seperti tablig akbar, mohon maaf, itu perizinan agak sulit, nah saya mau merubah itu," ucapnya.
Pengalaman tak mengenakan tersebut dijadikan putera ke empat dari lima bersaudara ini sebagai landasan dirinya maju sebagai wakil rakyat. Terlebih murid mengaji dan rekan hingga keluarga mendukung pemilik wajah arabian ini untuk ikut menjadi kontestan pemilu silam. "Saya sukses berada di sini juga berkat dukungan murid-murid dan handai taulan untuk mengemban amanah ini," papar Habib.
Dengan tujuannya tersebut, lelaki yang juga kerap dipanggil Ustaz ini mengaku ingin berada di dalam Komisi IV atau Komisi D yang menangani soal Kesejahteraan. Pria kelahiran Depok 17 Desember 1993 ini mengantongi ijazah SMA, selepas itu bertolak ke Yaman untuk menjadi santri di sebuah pondok pesantren di Kota Tarim, Yaman.
Sementara itu, hal unik lainnya adalah terdapat salah satu politisi ulung dari Partai Persatuan Pembangunan (PPP) yang terpilih menjadi Anggota DPRD Kota Depok selama enam periode, yaitu Mazhab HM.
LAMA : Ketua DPRD Depok 2014-2019 Hendrik Tangke Allo memberikan penghargaan kepada Mazhab HM, sebagai anggota DPRD Depok terlama, yaitu enam periode. FOTO : AHMAD FACHRY/RADAR DEPOK
Mazhab dianggap sebagai salah satu anggota DPRD Depok tersukses dalam mempertahankan amanah rakyat, khususnya di Daerah Pemilihan (Dapil) 1 Pancoranmas. Tahun ini ia dikukuhkan kembali sebagai anggota dewan setelah berhasil meraih 7.933 suara pada Pemilu serentak yang dihelat 17 April lalu.
“Alhamdulillah, suara saya signifikan di Pileg kemarin, jadi saya bisa kembali menjadi anggota dewan,” tutur Ketua Lajnah Pemenangan Pemilu (LP2) DPC PPP Kota Depok ini.
Mazhab sendiri memulai karir sebagai anggota dewan Kabupaten Bogor sejak 1997, dimana Kota Depok masih bergabung dengan Kabupaten Bogor. Karenanya, Mazhab yang juga menjabat Ketua OKK DPC PPP Kota Depok ini mengucap syukur dan menghaturkan terima kasih atas kepercayaan warga Kecamatan Pancoranmas yang ikhlas dan sepenuh hati memilih dirinya pada Pileg 2019.
"Terima kasih kepada warga Pancoranmas yang sudah menitipkan amanah kepada saya. Insya Allah amanah tersebut akan saya jaga dan akan saya kembalikan amanah itu kepentingan warga juga. Alhamdulilah dari Pemilu ke Pemilu kepercayaan warga semakin meningkat, tentu amanah ini harus saya jaga sebaik-baiknya," tegasnya.
Ia pun menghaturkan terima kasih kepada seluruh pengurus PAC dan Ranting se-Kecamatan Pancoranmas, kader dan relawan yang membantu dirinya pada Pemilu 2019 ini. "Terima kasih kepada ketua kami, ibu Qonita Luthfiyah yang senantiasa memberikan support dan juga kader PPP yang berjuang untuk PPP Kota Depok," pungkasnya. (rd)Jurnalis : M. Agung HR, Ricky JuliansyahEditor : Pebri Mulya