Anggota DPRD Jawa Barat, M. Faizin.   RADARDEPOK.COM, DEPOK – Kota Depok yang memiliki Visi kota yang Unggul, Nyaman dan Religius perlu konsep dan cara pengembangan yang jelas. Sehingga visi tersebut bisa terwujud. Hal tersebut disampaikan Anggota DPRD Jawa Barat, M. Faizin. Ia menilai, Kota Depok menjadi tidak jelas visi misinya, karena cara pengembangannya belum sesuai. Politikus Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) ini menyontohkan, Depok memiliki kota mandiri yang direncanakan di kawasan Grand Depok City (GDC) di perbatasan Kecamatan Sukmajaya dan Cilodong. “Tapi bisa kita lihat itu belum berjalan dan bisa kita anggap gagal,” kata Faizin kepada Radar Depok. Di sisi lain, sambung Faizin, semestinya Depok harus mereview kembali visi misinya, karena harus berdasarkan pada Sumber Daya Manusia (SDM), jumlah penduduk dan karakter masyarakatnya seperti apa. Sedangkan, masyarakat Depok sebagian besar hanya tinggal di Depok. “Numpang tidur lah istilahnya, sementara kerjanya di kota lain, seperti DKI Jakarta,” paparnya. Artinya, Kota Depok menjadi kota migran, kemudian potensi besar sebagai buffer city DKI Jakarta, Depok harus bisa diperjelas pembangunan infrastruktur dan fasilitasnya, seperti pembangunan transportasi. “Kota Depok sepertinya tidak memiliki nilai tawar di pembangunan kita. Ini bisa dibuktikan bagaimana jalan-jalan di Depok ini infrastrukturnya jauh dari layak, jalan kotanya kecil-kecil, masih semrawut dan tatakelolanya kurang baik,” katanya. Sehingga, Anggota DPRD Jabar Daerah Pemilihan (Dapil) Jabar 6 (Kota Depok-Kota Bekasi) ini, Depok perlu mengkonsepkan lagi pembangunan kotanya. Sebab, Depok sendiri memiliki potensi yang bagus untuk dikembangkan, seperti pemuda, entrepreneur dan buffer city DKI Jakarta. “Jika ini dikonsepkan dengan jelas, maka Depok dapat menjadi buffer city DKI Jakarta yang diperhitungkan dan bersaing dengan Tangerang Selatan, Kota Tangerang ataupun Kota Bekasi,” pungkasnya. (rd)   Jurnalis : Ricky Juliansyah Editor : Pebri Mulya