politik

Suara Dari Gedung DPRD Kota Depok : Pemimpin Harus Bisa Buat Rakyatnya Senyum

Senin, 30 Desember 2019 | 10:50 WIB
Anggota Fraksi Gerindra DPRD Kota Depok, Yeti Wulandari. FOTO : RICKY/RADAR DEPOK     Pemimpin yang baik menurut Wakil Ketua DPRD Kota Depok, Yeti Wulandari adalah sosok yang memiliki kemampuan dapat membuat rakyatnya tersenyum dengan memenuhi minimal tiga kebutuhan dasar masyarakat, yakni kesehatan, pendidikan dan ekonomi. Laporan : Ricky Juliansyah RADARDEPOK.COM - “Bagi saya pribadi, sosok pemimpin itu harus bisa mempertanggungjawabkan kepemimpinannya,” kata Yeti kepada Radar Depok. Kemudian, sambung politikus perempuan Partai Gerindra ini, pemimpin juga harus memiliki kemampuan untuk memenuhi minimal tiga kebutuhan dasar masyarakat, seperti kesehatan, pendidikan dan ekonomi. “Itu sosok pemimpin bagi saya pribadi,” sambung Yeti. Ia selalu ingat apa yang disampaikan Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto kepada dirinya, yaitu menjadi seorang pemimpin itu  harus bisa membuat rakyat tersenyum, jika sudah bisa membuat rakyat tersenyum, maka dia telah menjadi pemimpin yang baik. “Artinya kebutuhan-kebutuhan masyarakat ini dengan baik, sehingga rakyat bisa tersenyum, itu lah sebenarnya amanah yang harus dilaksanakan. Saya selalu diingatkan oleh beliau, amanah ini adalah suatu kebanggaan yang harus bisa diselesaikan dengan baik, jika saya bisa menyelesaikannya baik, berarti itu kebanggaan pribadi buat saya,”  papar Yeti. Ia bersyukur karena, ketika dirinya menjadi Anggota DPRD Kota Depok  pada periode pertama di 2009, sudah mengalami dua kali kepemimpinan di Kota Depok, yakni saat era Walikota Depok Nur Mahmudi Ismail dan Walikota Mohammad Idris. “Masing-masing pemimpin memiliki perbedaan gaya kepemimpinan, jika di era Pak Nur (Nur Mahmudi Ismail), beliau yang memang sebelumnya berkiprah di tingkat nasional, kerap melahirkan program yang non populis, seperti Depok Kota Belimbing dan One Day No Rice (ODNR),” katanya. Mungkin, Yeti melanjutkan, di awal program tersebut menjadi program yang tergagap-gagap karena masyarakat tidak terbiasa, contohnya belimbing, jika berbicara mengenai belimbing tentu berkaitan juga dengan lahan perkebunan yang tidak seimbang. “Tetapi, setelah beberapa tahun kedepan, ternyata masyarakat di Indonesia, sebagian di daerah mengenal belimbing berasal dari Kota Depok, begitu pula dengan ODNR, daerah lain melihat program ini dan mengenal Depok,” lanjutnya. Kemudian, di era kepemimpinan Walikota Mohammad Idris yang menerapkan program-program yang lebih populis, di mana program-program tersebut lebih langsung berimplikasi dengan apa yang ada di masyarakat, terkoordinasi dengan kegiatan di dinas dan program berjalan dengan janji kampanyenya. “Ini dua sosok pemimpin yang saya kenal selama saya menjadi Anggota DPRD Kota Depok,” ucap Yeti. (*)   Editor : Pebri Mulya (IG : @pebrimulya)

Tags

Terkini