Direktur Eksekutif Pusat Studi Hukum dan Politik Kota Depok, Bernhard
RADARDEPOK.COM, DEPOK - Keputusan Politik PKS Kota Depok yang menetapkan tiga bakal calon Walikota Depok dalam Kontestasi Pilkada 2020 di Kota Depok dengan tidak memasukkan Petahana Mohammad Idris sebagai Bakal Calon sangat disayangkan.
Hal tersebut diungkapkan Direktur Eksekutif Pusat Studi Hukum dan Politik Kota Depok, Bernhard dalam keterangan tertulisnya kepada Radar Depok.
“Pertimbangan politiknya adalah bahwa hasil beberapa lembaga survey politik menegaskan elektabilitas Petahana Mohammad Idris cukup bagus,” tutur Bernhard.
Artinya, lanjut mantan legislator Tingkat II Kota Depoj dari Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura) ini, figur Mohammad Idris merupakan simbol kekuatan politik di luar kekuatan politik dari partai.
“Harus kita akui Petahana Mohammad Idris memiliki massa di akar rumput dan memiliki simpul-simpul politik yang kuat di kalangan tokoh agama dan masyarakat,” terangnya.
Dari analisis tersebut, Bernhard menilai, keberadaan Petahana dapat memberikan kontribusi elektoral kepada Parpol PKS sebagai pengusung.
“Untuk itu, saya sangat menyayangkan keputusan politik PKS Depok tidak mengusulkan petahana,” pungkas Bernhard. (rd)Jurnalis : Ricky JuliansyahEditor : Pebri Mulya (IG : @pebrimulya)