Pradi Supriatna.
RADARDEPOK.COM, DEPOK - Rekomendasi partai bak berlian yang ditunggu-tunggu para kontestan yang punya niat maju di Pilkada Depok 2020. Sejauh ini, belum ada satu figur pun yang sudah melenggang mulus maju dalam ajang lima tahunan tersebut. Demikian pula dengan petahana.
Wakil Walikota Depok yang notabene juga menjabat Ketua DPC Partai Gerindra Kota Depok, Pradi Supriatna, sampai saat ini belum memegang rekomendasi dari partainya.
Wajar ketika kemudian, muncul nama Wakil Ketua DPRD Kota Depok dari Fraksi Gerindra, Yeti Wulandari yang digadang-gadang sebagai calon kuat selain Pradi.
Analisis tersebut disampaikan Peneliti Indonesian Politic and Policy Institute (IPPI), Muhammad Yusuf Asy'ari. Yusuf menilai Yeti adalah antitesa Pradi.
"Gerindra masih wait and see saya liat. Tak mau langsung membuka front persaingan dengan 'sekutu' lamanya (PKS). Maka, Yeti jadi sosok yang fleksibel," ujar Yusuf, Jumat (21/02).
Pradi dalam sejumlah kesempatan menyatakan bahwa pihaknya condong untuk berpisah alias bertarung dengan PKS. Dia lebih membuka opsi mencalonkan sebagai walikota.
Menurut Yusuf, persaingan Pradi dan Yeti bakal memanas memperebutkan tiket Pilkada Depok. Baik Yeti dan Pradi punya kapabilitas mumpuni.
"Cuma memang kalau bicara pengalaman, Pradi sedikit lebih unggul ya. Dia di eksekutif sudah memegang jabatan wakil walikota. Kemudian relasi dengan elit partai di Depok juga bagus. Dua kali ikut Pilkada," ungkap Yusuf.
Namun begitu, sambung dia, Yeti bisa jadi kuda hitam. Dirinya matang sebagai legislator. Sekarang pimpinan DPRD. "Intinya satu sama lain kuat," tegasnya.
Dia berkeyakinan penentuan siapa jagoan Gerindra, bakal tergantung dengan dinamika koalisi. "Termasuk keputusan PKS. Saya yakin, akan mempengaruhi rekomendasi DPP (Gerindra)," pungkasnya. (rd)Jurnalis : Junior WilliandroIG : Pebri Mulya (IG : @pebrimulya)