politik

Afifah Sebar 1000 Botol Hand Sanitizer di Depok

Jumat, 20 Maret 2020 | 10:29 WIB
INISIATIF : Bacalon Walikota/Wakil Walikota Depok, Afifah Alia (kiri) bersama ibu-ibu menunjukan hand sanitizer yang dibuat sendiri di Posko Paralegal Depok, Jalan Pendowo Raya, Gang Sudarto, RT03/16 Kelurahan/Kecamatan Limo, Kamis (19/3). FOTO : RICKY/RADAR DEPOK   RADARDEPOK.COM, DEPOK - Kelangkaan hand sanitizer di pasaran membuat Bakal Calon Walikota/Wakil Walikota Depok dari PDI Perjuangan, Afifah Aliah berinisiatif membuat hand sanitizer mandiri. Tak kurang dari 1000 botol hand sanitizer yang dihasilkan akan dibagikan gratis ke masyarakat. “Kebutuhan atas hand sanitizer ini tak lepas dari kondisi pandemi Covid-19 yang merebak,” tutur Afifah kepada Radar Depok, Kamis (19/3). Ketua Baitul Muslimin Indonesia (Bamusi) DPC PDI Perjuangan ini mengungkapkan, pihaknya berinisiatif membuat hand sanitizer sendiri menggunakan bahan dasar lidah buaya yang dicampur dengan alkohol. “Buatnya bersama ibu-ibu di Limo, di Posko Paralegal Depok, Komposisinya 10 persen lidah buaya dan 90 persen alkohol,” ungkapnya. Ia menuturkan, hand sanitizer yang dibuat sebanyak 1000 botol ukuran 60 mm. nantinya, akan didedikasikan kepada warga yang masih keluar rumah karena harus bekerja. Afifah menerangkan, diketahui pasien pertama dari corona adalah warga Depok. Namun hingga tiga pasien pertama dinyatakan sembuh, belum ada langkah konkrit untuk pencegahan dan penanggulangan penyebaran corona. “Secara nasional Presiden sudah mengumumkan pandemi ini, dan kita dukung bersama-sama untuk pencegahannya,” terangnya, Jika ingin lebih maju, sambung Afifah, sebenarnya   Depok bisa melakukan tes mandiri. Jadi, bukan hanya orang-orang dengan riwayat perjalanan khusus yang bisa ke RS untuk melakukan pemeriksaan. “Hal lainnya adalah penyediaan tempat cuci tangan portable yang bisa disediakan, di pasar, di terminal,” sambung Afifah. Afifah pun menyatakan kekhawatiran, khususnya terhadap warga Depok yang tidak bisa mengisolasi diri mandiri selama dua minggu ke depan. “Mereka yang bekerja di sector informal itulah yang harus diperhatikan. Kalau mengikuti instruksi untuk karantina mandiri, tidak keluar rumah untuk kerja, bagaimana mereka bisa makan,” Afifa tak lupa mengingatkan, maksimalkan 14 hari karantina mandiri untuk memastikan kesehatan diri pribadi, keluarga dan lingkungan. “Jangan digunakan untuk jalan-jalan yang berpotensi rawan,” tandasnya. (rd)   Jurnalis : Ricky Juliansyah Editor : Pebri Mulya

Tags

Terkini