politik

Pilkada Depok : Debat 'Text Book'

Selasa, 1 Desember 2020 | 09:50 WIB
TEGANG : Para Paslon sering menunduk saat debat diputaran kedua yang bertema Kesehatan, Kesejahteraan dan Kesenjangan di Kota Depok di era AKB, Senin (30/11) malam. FOTO : ISTIMEWA   RADARDEPOK.COM, DEPOK - Semoga warga Depok semalam pada nonton debat putaran kedua. Pasangan calon (Paslon) Walikota-Wakil Walikota Depok mecurahkan kemampuannya. Beres menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya. Calon Wakil Walikota Depok Nomor urut 2, Imam Budi Hartono langsung memaparkan visi dan misi mewakili Mohammad Idris yang sedang menjalani isolasi akibat terpapar Covid-19. Penjabarannya Imam lugas, tapi sayang semuanya dibaca secara text book. Tidak hafal visi dan misi selama penuturannya. Kemudian dilanjut dengan Calon Walikota Depok Nomor Urut 1, Pradi Supriatna. Sama dengan Imam, Pradi juga tegas membeberkan visi dan misi selama nanti menjabat. Lagi-lagi, Pradi juga teks book membacakan perencaannya tersebut. Tak seperti biasanya, para paslon bak demam panggung. Hal ini diketahui antara Afifah dan Imam terbatah-batah meski sudah melihat contekan di depannya. Para paslon sudah menyiapkan beberapa lembar jawaban sebagai bekal tanya jawab, bak sudah disetting. Sejak awal hingga akhir para paslon tidak menjawab secara gamblak tanpa contekan. Dalam debat yang mengangkat tema Kesehatan, Kesejahteraan dan Kesenjangan di Kota Depok di era Adaptasi Kebiasaan Baru (AKB). Pradi akan mengatasi permasalahan kesehatan. Salah satunya menyediakan tiga unit ambulan untuk jemput warga yang sakit. “Karena sekarang puskesmas hanya ada 38. Maka akan kami buat minimal 63, yang akan di tiap kelurahan. Dan minimal ada satu puskesmas yang punya fasilitas di satu kecamatan,” tutur Pradi. Membahas masalah pasar tradisional, Calon Wakil Walikota nomor urut 1, Afifah mengatakan pasar merupakan fokus utama dalam masalah pertumbuhan ekonomi. Pasar modern memiliki potensi ekonomi. Namun, pasar modern tidak boleh mematikan pasar tradisional. Nantinya, saat Paslon 1 terpilih, Afifah menyebutkan akan membatasi perizinan pasar modern. Artinya, pasar modern tidak boleh masuk ke perkampungan dan perumahan. Selain iitu, Paslon 1 juga akan memfasilitasi warung agar memiliki akses distributor pertama agar bisa bersaing dengan pasar modern. TEGANG : Para Paslon sering menunduk saat debat diputaran kedua yang bertema Kesehatan, Kesejahteraan dan Kesenjangan di Kota Depok di era AKB, Senin (30/11) malam. FOTO : ISTIMEWA   “Pasar tradisional akan diberikan akses jalan yang mudah, agar lebih mudah dijangkau oleh masyarakat. Dan di pasar tradisonal akan difasilitasi untuk transaksi online. Dan menerapkan prokol kesehatan di masa pandemi,” tambah Afifah. Sementara Imam, saat ditanya mengenai penanganan anak muda di Depok dan cara memfasilitasinya. Dia menjawab, bahwa Pemkot Depok sendiri sudah memperbaiki beberapa stadion. Antara lain Stadion Mahakam, Stadion Merpati, dan Stadion Mini Sukatani. Selain stadion, Depok juga telah memiliki tiga gedung balai rakyat. Serta Depok telah membangun alun-alun di wilayah timur, yang juga memiliki jogging track, dan tempat olahraga lainnya. “Di dalamnya ada lapangan basket dan lapangan bola,” jelasnya. Paslon 2 sendiri telah menyiapkan lahan di daerah Pasir Putih Depok, guna dibangun alun-alun selanjutnya. Serta bagi anak muda yang ingin berwirausaha, terdapat program dari Paslon nomor dua terkait lima ribu pengusaha baru dan seribu pengusaha wanita. Dalam hal pertanian di Kota Depok, Imam akan melaukan beberapa upaya. Diantaranya, menyiapkan Perda dalam tata ruang wilayah. Dan apabila banyak lahan tidur, akan dimanfaatkan. “Jika lahan milik pemerintah akan diatktivasi,” bebernya. Namun, dia mengatakan, apabila lahan tidur tersebut milik swasta. Maka akan disewa atau melalui sistem bagi hasil. Dia berharap urban farming berjalan di Kota Depok. Karena sejauh ini, sudah banyak orang Depok yang sukses dalam hal urban farming. Di akhir debat, Afifah sempat mendoakan Calon Wakil Walikota nomor 2, agar cepat sembuh dan segara diangkat penyakitnya. Afifah juga mengatakan, agar menjadi pelajaran bagi semua orang untuk tetap menjalankan protokol kesehatan. Paslon Pradi-Afifah berterima kasih kepada para petugas medis, ASN, dan perangkat lain. Nantinya, jika mereka terpilih akan ada reward bagi para ASN yang telah bekerja maksimal dan profesional. “Seperti tokoh pemuda, ulama, masyarakat, dan media kami akan bekerjasama nantinya,” tutupnya Paslon nomor 1. Sementara Imam, mengucapkan terima kasih kepada alim ulama komunitas, kaum ibu-ibu, kamu emak-emak, LPM, RT RW. “Kami akan berikan kepada yang tidak mampu untuk berobat gratis, pemuda untuk beasiswa, dan yang di PHK akan dilakukan pendampingan, pelatihan, dan modal,” tutupnya. (rd/dis/hmi)   Jurnalis : Fahmi Akbar, Putri Disa Editor : Pebri Mulya

Tags

Terkini