DEBAT : Para Paslon Walikota dan Wakil Walikota Depok saling serang dalam debat pamungkas di TV One, Jumat (4/12) malam. FOTO : ISTIMEWARADARDEPOK.COM, DEPOK - Nah, pasti semalam warga Kota Depok menonton Pasangan Calon (Paslon) Walikota-Wakil Walikota Depok berdebat. Ada perbedaan debat kali ini. Para paslon begitu mencurahkan isi hatinya. Ada yang menyerang, ada juga membantah. Menariknya, di debat pamungkas tersebut dihadiri Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) pusat, Arief Budiman.
Debat akhir bertajuk Kerukunan Sosial, Demografi dan Lingkungan Hidup di Era Kebiasaan Baru dibagi menjadi enam segmen. Mulai dari segmen satu hingga enam terus saling serang. Malah, ada yang julid juga.
Segmen pertama, paslon 1 berkesempatan menyampaikan visi misinya. Yaitu, pembangunan harus dilaksanakan dengan baik. Kota Depok, disebut Afifah butuh pemimpin dengan perbuatan.
“Kami akan berkomitmen membenahi Kota Depok, kota yang modern dan berbudaya,” ujar Afifah.
Selanjutnya, Paslon 2, Idris mengawali pembicaraannya dengan menginformasikan bahwa dia dalam keadaan sehat. Dan hasil swab terakhirnya sudah negatif. Namun, demi kedamaian dan kenyamanan, Idris memilih debat secara virtual.
Sambung Idris, dia berkata akan membangun Sumber Daya Manusia (SDM) yang berbudaya, religuius, dan ramah keluarga. Semua itu disebutnya, tergantung pada pendidikan warganya.
Lanjut di segmen ke dua, paslon nomor urut 2 memilih pertanyaan yang berkaitan dengan toleransi dan kebinekaan. Menurutnya, tidak benar apa yang dibilang oleh panelis. Yang mengatakan, Depok tidak toleransi. Toleran di Kota Depok, menurut Paslon nomor 2 dalam kondisi yang baik.
“Misi kami nomor tiga mewujudkan manusia religus, budaya, dan ketahanan keluarga,” tambah Idris.
Selanjutnya, apabila Paslon nomor 2 terpilih, kegiatan keagamaan akan ditingkatkan. Dalam bentuk fasilitas, atau pun dana hibah. Serta bekerjasama dengan lembaga keagamaan.
DEBAT : Para Paslon Walikota dan Wakil Walikota Depok saling serang dalam debat pamungkas di TV One, Jumat (4/12) malam. FOTO : ISTIMEWA
Paslon nomor urut 1 menanggapi. Afifah kedepannya akan mewujudkan Kota Depok menjadi kota yang toleran. Yang diimplementasikan dalam pembangunan taman. Sehingga, ada interaksi umat antaragama. Kebudayaan dan olahraga akan menyatukan. “Kami prihatin kejadian yang terjadi di SMAN 6 Depok, mengadvokasi seorang anak tidak ada keadilan. Kedepannya tidak ada lagi perbedaan, kami akan membangun toleransi,” jelasnya.
Paslon nomor urut 2 kembali membela, menurut Idris, dia sudah membuat alun-alun untuk berbagai kegiatan di sana. Dimana semua agama bisa berkumpul di tempat itu.
Paslon nomor urut 1 mengambil pertanyaan yang berkaitan dengan identitas budaya. Menurut panelis, Kota Depok belum memiliki museum kesenian dan budaya. Dan banyak tempat budaya yang belum terawat.
Paslon nomor urut 1 membenarkan hal yang dibilang oleh panelis. Nyatanya, memang di Depok belum ada museum. Nantinya, apabila Paslon 1 terpilih, kedepannya akan ada museum di Depok. Dan bertekad dalam menjaga serta melestarikan budaya yang ada di Depok.
Menanggapi tentang kebudayaan, Paslon 2 mengatakan, sudah menetapkan sebanyak 15 cagar budaya.
“Pada tahun ini ada lima cagar budaya yang ditetapkan,” ujar Idris.
Selanjutnya, Paslon nomor urut 2 mengatakan, akan akan melakukan kerjasama dengan stakeholder dan pembentukan smart village untuk menangani masalah narkotika dan kenakalan remaja. Rp5 miliar per kelurahan akan membuat kelurahan cerdas. Uang tersebut dapat dipergunakan untuk pembuatan taman kelurahan atau taman RT RW. Agar bisa menjadi tempat untuk berkumpul para warga, agar semakin dekat.
Paslon nomor urut 1 menanggapi, akan melakukan perda penanganan narkotika.
Di segmen ketiga, Paslon nomor urut 1 diberi pertanyaan terkait kependudukan dan aglomerasi. Disana, Afifah membahas transportasi.
DEBAT : Para Paslon Walikota dan Wakil Walikota Depok saling serang dalam debat pamungkas di TV One, Jumat (4/12) malam. FOTO : ISTIMEWA
Paslon nomor urut 2 menanggapi, tugas pemerintah Depok nantinya mentransformasi dari demografi menjadi kesejahteraan.
“Kami akan menerapkan rencana tata ruang yang ada akan diimplementasikan. Yang menghubungkan kecamatan. Kedepannya akan bekerjasama untuk mempercepat pembangunan di kota depok,” Bela Afifah.
Pertanyaan selanjutnya, mengenai pengelolaan sampah. Paslon nomor urut 2 mengatakan, telah menyiapkan 32 Unit Pengelolaan Sampah (UPS). Namun, hal tersebut dibantah oleh Paslon nomor 1.
Pradi mengatakan, UPS yang aktif jumlahnya dibawah delapan. Dan hal tersebut menjadi persoalan baru. Nantinya, Pradi akan menyiapkan berbagai hal. Mulai dari prasarana, seperti gerobak sampah di tiap RW.
Pertanyaan selanjutnya, mengenai sungai dan situ, Paslon 1 hal tersebut menjadi persoalan terkait tanggungjawab. Dan akan mengawasi ketat, agar tidak air tidak tercemar. Dan mengajak masyarakat untuk memelihara sungai. Nantinya, hak air dan situ akan menjadi sumber kehidupan dan menjadi kebanggaan masyarakat Kota Depok.
“Akan kami support dan teknologi terbaru di tempat pembuangan akhir (TPA). Untuk energi listrik, pupuk kompos, dsb,” ujar Pradi.
Selanjutnya, di segmen keempat dan kelima merupakan sesi debat terbuka, dimana keduanya sudah mulai sengit. Saling balas membalas. Para paslon mengeluarkan argumentasi yang dinilai salah dan benar. Di segmen terakhir para paslon merayu jutaan penduduk Depok, agar datang ke TPS 9 Desember mencoblos.
Tak ketinggalan, Ketua KPU Kota Depok, Nana Shobarna berharap, debat publik dapat dimaksimalkan paslon dengan menyampaikan visi misi dan program kerja.
“Mohon doa restu masyarakat, agar KPU Depok dapat menuntaskan tahapan Pilkada Depok dengan aman, damai, dan kondusif. Sesuai target 77,5 persen,” tutupnya. (rd/dis)Jurnalis : Putri DisaEditor : Pebri Mulya