politik

Kader PUAN dan Perempuan PAN Diminta Rapatkan Barisan

Kamis, 21 Juli 2022 | 11:38 WIB
PEMILU : Sekjen PAN, Eddy Soeparno, Ketua PUAN, Intan Fauzi dan pengurus DPP PAN. Kader PUAN dan Perempuan PAN diminta untuk bersiap menghadapi Pemilu 2024. Istimewa

RADARDEPOK.COM -Ketua Umum Perempuan Amanat Nasional (PUAN) Intan Fauzi mengingatkan kader-kader PUAN dan perempuan PAN agar menyiapkan diri sedini mungkin guna berkompetisi pada pemilu 2024.


Untuk itu, seluruh kader Perempuan harus mulai merapatkan barisan dan melakukan kerja-kerja politik yang nyata bagi rakyat.


"Kuota 30 persen caleg perempuan seperti yang diamanatkan Undang-Undang Pemilu diharapkan memberikan kesempatan bagi perempuan agar bisa berperan dalam menjadi perumus dan pengambil kebijakan. Karena itu, semua kader PUAN harus terjun lebih optimal untuk menggarap daerah pemilihan. PUAN harus mempunyai posisi yang kuat di tengah-tengah masyarakat," ujar ujar Intan  disela-sela Workshop Politik "Strategi Pemenangan PeremPUAN pada Pemilu 2024" yang diselenggarakan DPP PUAN di Gedung Graha Inti Fauzi Jakarta, Selasa (19/07).


Menurut Intan, keterwakilan perempuan dalam legislatif sangat penting untuk menyuarakan aspirasi kaum perempuan.


Intan menegaskan, PUAN punya peran sangat penting dalam pemenangan PAN pada Pemilu 2024 mendatang. Hal ini karena pemilih perempuan pada pemilu mendatang jumlahnya sangat besar.


"PUAN adalah salah satu pilar PAN yang diharapkan mempunyai kontribusi yang besar dalam pemenangan partai pada pemilu 2024 nanti. Konsolidasi akan terus dilakukan dalam rangka penguatan struktur organsisasi,” kata anggota Komisi VI DPR RI tersebut.


Di tempat yang sama, pengamat politik Siti Zuhro menegaskan etika politik sangat penting bagi perpolitikan di Indonesia, terutama dalam kehidupan bernegara dan berbangsa agar nuansa politik lebih sehat dan rasional. Hal ini penting mengingat bangsa ini bangsa timur, bukan barat.


"Bangsa timur sangat kental dengan tata nilai, norma-norma dalam kehidupannya. Karena itu, demokrasi yang dikembangkan juga harus bermoral, sesuai jati diri dan nilai luhur bangsa kita," ujarnya.


Menurutnya, berpolitik tidak sekedar mencari kemenangan, tetapi juga harus bermanfaat bagi rakyat. Dia mengatakan etika politik terkait dengan moral politik. Moral politik mengandung makna yang sangat dalam dan terkait dengan nilai-nilai. Bila moral politik ini absen, yang akan muncul kemudian adalah politik menghalalkan semua cara.


Dengan demikian, etika politik diperlukan untuk meredam kecenderungan politik menghalalkan semua cara tersebut.


"Saya kira, sangat berbahaya jika politik tanpa etika, moral dan kejujuran. Maka yang ada adalah kehancuran dan yang menjadi korban adalah masyarakat," pungkasnya.


Workshop Politik PUAN ini dibuka Ketua Umum PAN, Zulkifli Hasan dan penutupan oleh Sekjen PAN Eddy Soeparno. Acara ini juga menghadirkan sejumlah pembicara yaitu  Betty Epsilon Idroos (KPU), Lolly Suhenty (Bawaslu), Prof. Siti Zuhro (BRIN), Toto Izul Fattah (LSI), Zita Anjani (Ketua BSN), Yandri Susanto (Ketua KPPN), Saleh Daulay (Ketua Fraksi PAN). (cky)


Editor : Ricky Juliansyah

Tags

Terkini