Proses Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) SMA dan SMK Negeri di Kota Depok, menyisakan pilu dengan adanya siswa miskin yang belum mendapatkan sekolah. Itu lah sepenggal kisah yang terekam dari kacamata DKR Kota Depok.
------
RADARDEPOK.COM - Berbagai upaya dilakukan oleh DKR untuk membantu agar siswa miskin mendapatkan sekolah, di antaranya dengan mendatangi sejumlah sekolahan yang ada.
"Berbagai upaya telah kami lakukan untuk memastikan siswa miskin SMA SMK di kota Depok mendapatkan sekolah, tapi sayang para kepala sekolah mengatakan bahwa sudah penuh," ujar Ketua DKR Kota Depok, Roy Pangharapan.
Mirisnya lagi menurut DKR, pihak Dinas Pendidikan Propinsi Jawa Barat bungkam seribu bahasa seolah para pejabatnya bukan dari pendidikan sehingga terkesan membiarkan.
"Prihatin. Saya coba telpon Kepala Dinas Pendidikan Propinsi Jawa barat dan Kepala Cabang Dinas Pendidikan Bogor Depok, tapi sama sekali tidak merespon," keluh Roy Pangharapan.
Mereka ini umumnya adalah jalur Keluarga Ekonomi Tidak Mampu atau KETM, jadi jelas kemiskinanya,dengan alasan kalah jarak, mereka ditolak, padahal menurut DKR harusnya jalur KETM betul-betul yang diuji adalah kemiskinannya.
"Dan memang harus dibuktikan secara faktual. Tapi aneh sekolah hanya berdasarkan dokumen yang masuk, kemudian penentu akhirnya adalah jarak," katanya.
Atas kejadian ini, tentu negara tidak boleh tinggal diam ,negara tidak boleh membiarkan anak anak Indonesia putus sekolah. Maka perjuangan DKR kota Depok untuk mendampingi siswa miskin agar mendapatkan sekolah ke Kemendikbud RI.
"Negara harus terlibat, tidak boleh tinggal diam. Kami akan minta tolong Mendikbud RI, agar anak anak miskin tetap bisa sekolah," pungkas Roy Pangharapan. (*)
Editor : Ricky Juliansyah