DIALOG : Para tokoh agama saat melakukan komunikasi dengan Kapolresta Depok terkait Aksi Damai 121, mendatang. Foto: Irwan/Radar Depok RADAR DEPOK.COM - Adanya rencana aksi damai 112 yang melibatkan para tokoh agama, mendapat tanggapan dari dua organisasi Islam terbesar di Indonesia: Muhammadiyah dan Nahdlatul Ulama (NU). Keduanya bersepakat untuk tidak ikut aksi tersebut. Setidaknya itulah yang diutarakan para pengurus di Depok. Ketua Pengurus Daerah Muhammadiyah Kota Depok, Idrus Yahya mengimbau kepada warga Muhammadiyah Depok, tidak melakukan aksi tersebut. Ini juga berdasarkan arahan pimpinan Muhammadiyah pusat di Yogyakarta. "Muhammadiyah tidak ikut. Tapi, ambil manfaat dan mudaratnya. Kalau banyak mudaratnya tidak usah ikut," ujar Yahya usai melakukan dialog dengan pihak Polresta Depok, (8/2). Senada, Ketua Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama Depok, Raden Salamun mengatakan, pihaknya tidak ikut dalam aksi 112. NU Depok patuh pada putusan Pengurus Besar NU. "Kami taslim atau mengikuti, dan tidak akan turun. Bahkan, mengimbau warga NU ikut," ujar Salamun. Meski begitu, kata dia, NU Depok tidak melarang bila warganya mengikuti aksi tersebut, tapi membawa nama pribadi. Jika demikian, diminta tidak membawa atribut NU saat turun aksi. "Poinnya jaga pelaksanaan pilkada serentak agar kondusif. Jadi, warga NU tidak perlu ikut," ucapnya. Mantan Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Depok itu menuturkan, akan memberikan sanksi bangi pengurus yang ikut aksi tersebut. Bila ikut aksi dan kedapatan membawa atribut, maka pihaknya akan memprosesnya. "Sebaiknya bantu polisi untuk berdoa dan istigasah di rumah masing-masing agar pilkada lancar dan tertib," ucap dia. Sebelumnya, Kapolresta Depok, Kombes Herry Heryawan mengatakan, terkait dengan adanya aksi 112, disampaikan bahwa aksi tersebut tidak diperbolehkan. “NU, Muhammadiyah, dan MUI Kota Depok telah sepakat menjaga suasana kondusif Kota Depok, dan pada tanggal 11 Februari tidak ikut turun dalam kegiatan di Jakarta,” ujar Herry. (irw)