DISKUSI : Walikota Depok Mohammad Idris saat rapat koordinasi soal smart city, di gedung Balaikota Depok, kemarin.
RADAR DEPOK.COM - Sebagai wilayah yang berdekatan langsung dengan ibu kota, dan banyaknya perguruan ternama. Membuat Walikota Depok, Mohammad Idris optimistis langkah kota yang dipimpinya itu bisa menjadi smart city. Hal ini merujuk ketersediaan sumber daya manusia yang mumpuni.
“Kita tidak boleh pesimis dengan perbandingan kota lainnya yang sudah lebih dulu menerapkan smart city. Jelas dari sisi usia Kota Bandung dan Lampung misalnya. Merupakan Kota yang sudah berdiri ratusan tahun dan kita baru 18 tahun,” kata Idris saat rapat koordinasi Smart City di Balaikota Depok, Senin (27/02).
Idris membandingkan bahwa Kota Bandung memiliki rasio perbandingan antara Aparatur Negeri Sipil (ASN) dengan masyarakat untuk melayani masyarakatnya, yaitu 1: 100.
Jika dibanding dengan Depok: rasionya 1: 300, artinya dalam segi pelayanan Kota Sejuta Maulid ini lebih unggul. “Saya yakin Depok bisa dan mampu mengerahkan seluruh SDM untuk dijadikan kekuatan mewujudkan smart city,” katanya.
Asisten Direktur Program Doktoral Universitas Gunadarma, Prihandoko menegaskan bahwa Kota Depok sudah siap untuk menjadi smart city. Sebab, sudah ada bukti Depok sudah memiliki 50 aplikasi untuk menunjang pencapaian smart city tersebut.
“Salah satunya di Dinas Kesehatan Kota Depok sudah bisa melayani warga di Puskesmas, sebagai pencatat obat, dokter, dan lain-lain,” beber mantan Anggota Fraksi PKS DPRD Kota Depok itu.
Jika smart city terwujud di Kota Depok secara menyeluruh, sebut dia, ada dua hal yang akan dirasakan manfaat bagi kepemimpinan Idrsi – Pradi selama menjabat. Bahkan bisa dirasakan penganti jabatan tersebut kedepan.
“Pertama tercipatanya layanan publik yang signifikan dan kinerja pemerintah semakin mudah dengan hadirnya berbagai aplikasi. Bisa digunakan mendukung pengambilan keputusan dan kebijakan antar dinas,” pungkasnya. (irw)
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.
Terkini
Minggu, 21 Desember 2025 | 20:40 WIB
Minggu, 21 Desember 2025 | 20:32 WIB
Rabu, 17 Desember 2025 | 18:59 WIB
Senin, 15 Desember 2025 | 20:24 WIB
Senin, 15 Desember 2025 | 16:21 WIB
Senin, 15 Desember 2025 | 08:05 WIB
Minggu, 14 Desember 2025 | 21:59 WIB
Minggu, 14 Desember 2025 | 20:14 WIB
Sabtu, 13 Desember 2025 | 11:38 WIB
Sabtu, 13 Desember 2025 | 10:55 WIB
Kamis, 11 Desember 2025 | 20:53 WIB
Kamis, 11 Desember 2025 | 20:05 WIB
Kamis, 11 Desember 2025 | 19:46 WIB
Rabu, 10 Desember 2025 | 17:28 WIB
Rabu, 10 Desember 2025 | 10:19 WIB
Rabu, 10 Desember 2025 | 08:13 WIB
Rabu, 10 Desember 2025 | 06:00 WIB
Rabu, 10 Desember 2025 | 06:00 WIB
Selasa, 9 Desember 2025 | 20:45 WIB
Selasa, 9 Desember 2025 | 18:16 WIB